Alasan Agama, Penumpang United Airlines Diminta Ganti Kursi  

Reporter

Minggu, 2 Oktober 2016 14:45 WIB

AP/Eric Risberg

TEMPO.CO, Houston - Penumpang pesawat United Airlines, Mary Compos, melayangkan surat yang isinya meminta manajemen maskapai itu memohon maaf kepada semua penumpang perempuan pesawat, termasuk stafnya. Campos kecewa setelah diminta berpindah tempat duduk saat akan terbang dari California ke Houston dengan alasan keyakinan agama penumpang di sebelahnya. Padahal dia sebelumnya telah memesan tempat duduk itu.

"Saya tidak tahu bagaimana saya mengatakan hal ini," kata salah satu anggota staf maskapai itu kepada Campos, seperti dilansir Independent, 2 Oktober 2016.

Namun kemudian dia menjelaskan kepada Campos mengenai dua biksu warga Pakistan yang menjadi penumpang United Airlines yang menolak duduk bersebelahan dengan Campos. "Ini soal keyakinan budaya. Mereka tidak dapat duduk bersebelahan atau berbicara dengan perempuan," ucap anggota staf itu.

Ternyata bukan saja menolak duduk bersebelahan dengan perempuan, dua biksu itu juga menolak dilayani awak pesawat perempuan.

Campos, senior konsultan industri minyak dan gas, kaget mendengar penjelasan awak United Airlines. Namun dia tidak punya pilihan, kecuali mengganti tempat duduknya.

"Bagaimana jika saya penderita cacat atau transgender? Bagaimana jika semua awak pesawatmu perempuan? Setiap keyakinan yang mencegah orang dari interaksi dengan perempuan tidak seharusnya bepergian dengan pesawat komersial," ujar Campos dalam suratnya.

Campos menegaskan, dia tidak akan menggugat United Airlines atas peristiwa yang disebutnya diskriminatif itu. Namun ia mendesak maskapai itu meminta maaf kepada setiap penumpang perempuan di pesawat yang ditumpanginya, termasuk stafnya.

"Saya kira saya hidup di budaya di mana perempuan setara dengan pria," tutur Campos. Ia juga menginginkan maskapai itu mengubah kebijakannya demi melindungi hak-hak perempuan.

Maskapai United Airlines dalam pernyataannya menyampaikan permohonan maaf kepada Campos atas peristiwa itu. "United memberlakukan stafnya dengan standar profesionalisme tertinggi dan tidak ada toleransi untuk diskriminasi."

INDEPENDENT | MARIA RITA




Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

11 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

12 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

17 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya