Gadis Rusia Ini Lelang Keperawanannya, Buka Harga Rp 2,1 M  

Reporter

Jumat, 30 September 2016 07:15 WIB

Ariana, gadis Rusia yang melelang "keperawanannya." Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London - Gadis asal Rusia, yang mengklaim tidak pernah berhubungan seks, melelang keperawanannya dengan harga awal 150 ribu euro atau Rp 2,1 miliar demi mendapat biaya kuliah di luar negeri.

Ariana, begitu nama gadis Rusia itu, mengiklankan pelelangan keperawanannya melalui media sosial. Menurut Ariana, yang berusia 20 tahun, banyak siswa menghadapi masalah keuangan. Dia menawarkan keperawanannya karena tidak ingin menghadapi masalah keuangan ketika belajar nanti.

"Saya ingin belajar kedokteran di luar negeri dan biayanya mahal, termasuk biaya hidup. Jadi saya tidak ingin diganggu masalah keuangan agar bisa berfokus pada pelajaran," katanya seperti dilansir Daily Mail pada 28 September 2016.

Baca:
NASA Temukan Kehidupan di Orbit Jupiter, Alien Ditemukan?
Sadis, Putri Kerajaan Saudi Siksa Pekerja Dekorasi Rumahnya

Ariana tidak menganggap keputusannya itu salah secara etika. Sebaliknya, ia berpendapat itu adalah cara paling mudah mendapatkan uang dalam waktu singkat. "Percayalah, saya sudah lama menimbangnya sebelum membuat keputusan dan selama ini pun belum menemukan cinta. Jadi kenapa saya harus menunggu lagi? Kenapa saya harus menyerahkan keperawanan kepada seseorang yang kemudian menyebabkan saya patah hati?" ujar Ariana.

Menurut Ariana, orang tuanya tidak tahu tentang keputusannya. Namun, jika mereka tahu, dia akan memberi penjelasan sewajarnya.

Temannya, yang menggunakan nama Lolita, 21 tahun, juga mengiklankan keperawanannya melalui situs tersebut. Namun Lolita tidak menyatakan tujuannya.

Ini bukan pertama kalinya gadis asal Rusia melelang keperawanannya. Pada Juli lalu, seorang gadis 21 tahun bernama Linda juga melakukan hal yang sama untuk membayar uang kuliah.

DAILY MAIL | YON DEMA


Baca juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham? Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

22 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

4 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya