Ini Kekaguman Duta Besar Palestina terhadap Indonesia

Reporter

Sabtu, 17 September 2016 07:58 WIB

Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengapresiasi sistem tata pemerintahan di Indonesia. Menurut dia, demokrasi yang terjalin saat ini begitu stabil. Kestabilan itu ia lihat setiap pergantian pemimpin yang berlangsung cukup dinamis.

“Ini sangat menarik bagaimana transisi itu terjadi di pembangunan demokrasi,” ujar Fariz kepada Tempo di rumah dinasnya, Jumat malam, 16 September 2016. Fariz telah 10 tahun bertugas di Indonesia. Kini dia mendapat pos baru di Beijing, Cina.

Fariz mengakui mengamati pergantian pemerintahan di Indonesia setelah rezim Presiden Soeharto jatuh. Ia menilai pergantian setelah era itu berlangsung cepat dan stabil. Selain itu juga menjadi catatan sejarah bagi Indonesia.

Fariz mengenal Indonesia dengan sudut pandang yang berbeda. Kekuatan di Tanah Air tidak terfokus hanya pada satu lembaga. Ia menyebut terkadang lembaga eksekutif memiliki kekuatan untuk mengontrol bangsa. Namun kekuatan itu tidak sepenuhnya dimiliki eksekutif.

Parlemen di Indonesia pun memiliki sebagian kekuatan. Termasuk pula media massa yang menjadi mediator penyampai aspirasi atau kebijakan. Menurut Fariz, kekuatan Indonesia berasal dari keseimbangan beberapa elemen dari mulai eksekutif hingga peran media.

Fariz mengaku banyak mengunjungi wilayah Indonesia. Dari satu wilayah ke wilayah lain menemukan keunikan budaya. Ia mecontohkan seperti Kalimantan, Bali, Yogyakarta, hingga Sumatera.

Bagi dia, menjadi diplomat harus dekat dengan masyarakat. Kedekatan itu ia bangun dengan turun membaur bersama masyarakat. Dan kedekatan itu membuatnya galau karena harus meninggalkan Indonesia. “Berpindah dari Indonesia adalah tidak mudah,” katanya.

Fariz menilai masyarakat Indonesia telah memberikan kesan yang melekat. Terlebih peran dia sebagai duta besar hingga satu dekade. Salah satu kesan yang diberikan orang Indonesia adalah kepedulian yang lebih terhadap isu Palestina.

Fariz menaruh apresiasi tinggi terhadap dukungan masyarakat kepada rakyat Palestina dari serangan Israel. Bahkan ia merespons sangat baik ketika isu Palestina diusung di kampanye calon presiden pada 2014 lalu.

Mengenakan baju batik, Fariz pun memuji budaya Indonesia. Pria yang suka jalan-jalan itu mengatakan ada produk-produk budaya hingga kuliner di Nusantara yang disukai. Misalnya ketika ia mengekspresikan tarian Bali sebagai tarian tradisional yang syarat dengan spiritual. Sama halnya dengan budaya Jawa dengan tarian yang ia anggap sakral.

Fariz memiliki cara unik mengenal masyarakat Indonesia. Suatu pekan, ia menyambangi Taman Suropati yang terletak tak jauh dari rumah dinasnya. Tanpa pengawalan, ia membaur dengan pengunjung. Para pengunjung di Taman Suropati kala itu juga tidak mengenali siapa itu Fariz.

Fariz menceritakan ia mendapat perlakuan ramah dari masyarakat. Bahkan ia mencicipi martabak asin bersama mereka di Taman Suropati. “Murah sekali harganya,” kata dia.

Bagi Fariz, mengenal kehidupan seseorang itu tidak bisa hanya di permukaan. Serupa dengan laut, permukaan air laut akan tampak keruh. Berbeda ketika seseorang menyelam hingga sampai dasar laut, maka akan menemukan kejernihan. Begitulah yang dilakukan Fariz untuk mengenali masyarakat khususnya di Indonesia.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

7 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

15 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

15 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

16 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

16 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

17 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

18 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

20 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya