Saksi: Presiden Duterte Pernah Tembak Mati Orang Pakai Uzi  

Reporter

Jumat, 16 September 2016 09:39 WIB

Edgar Matobato di sidang Senat pada pembunuhan di luar hukum, 15 September 2016. Bea Cupin/Rappler

TEMPO.CO, Manila – Presiden Filipina Rodrigo Duterte dituding pernah menembak mati agen di Departemen Hukum Filipina dengan senjata mesin jenis Uzi. Mantan regu jagal Davao (Davao Death Squad-DDS), Edgar Matobato, mengungkapkan hal itu kepada Senat.

Matobato, 57 tahun, melanjutkan, penembakan yang dilakukan Duterte terjadi pada 1993 dalam sebuah bentrok di jalanan. Saat itu, Duterte menjabat Wali Kota Davao. "Wali Kota Duterte yang menghabisi agen itu. Agen bernama Jamisola, masih hidup saat Duterte tiba. Lalu dia (Duterte) menembakkan Uzi, hingga habis dua magasin," kata Matobato seperti dikutip dari BBC.

Selain penembakan itu, Matobato mengungkapkan pernah diperintah untuk membunuh sekitar 1.000 penjahat dan rival politik Duterte. Salah satu yang jadi target Duterte adalah Prospero Nograles, saingan politiknya di Davao.

Matobato dihadirkan oleh Senator Leila de Lima untuk bersaksi di hadapan Senat pada Kamis, 15 September 2016. Kesaksian ini sebagai kelanjutan dari rapat dengar pendapat Komite Senat untuk keadilan dan hak asasi manusia mengenai serentetan pembunuhan di Filipina.

Matobato, saat bersaksi, menyatakan dia sempat bergabung dalam pasukan eksekutor Davao, kelompok yang dianggap bertanggung jawab atas ratusan kasus pembunuhan. "Tugas kami adalah untuk membunuh penjahat, seperti pengedar narkoba, pelaku kejahatan seksual, dan perampok," ujarnya.

Korban yang telah dibunuh lalu dibuang ke laut agar hilang dimakan ikan. Ada kalanya korban diumpankan ke buaya.

Menanggapi kesaksian Matobato, Menteri Hukum Filipina Vitaliano Aguirre menyebut kesaksian Matobato direkayasa.

Juru bicara Kepresidenan, Martin Andanar, pun menyatakan penyelidikan terhadap riwayat Duterte selama menjabat wali kota sudah terpublikasi. “Tak mungkin presiden bisa memerintah mereka (kelompok pembunuh),” ujar Martin.

Anak Prospero Nograles, Karlo, pun menyangkal kesaksian Matobato mengenai ayahnya yang jadi target pembunuhan Duterte saat di Davao. "Saya tidak tahu apa yang orang ini bicarakan," ujarnya lewat akun media sosial Facebook. "Menurut saya, ada yang menyuruh orang ini (Matobato) untuk kepentingan tertentu.”

BBC | YOHANES PASKALIS

Baca:
Regu Jagal Punya Kode Rahasia untuk Presiden Duterte
Duterte Pernah Perintahkan 'Regu Jagal' Bunuh Jurnalis
Kesaksian 'Regu Jagal': Duterte Pernah Perintah Bunuh Muslim

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya