EKSKLUSIF, Wawancara Pemimpin Gerakan Hong Kong Merdeka  

Reporter

Selasa, 6 September 2016 17:19 WIB

Pemimpin mahasiswa Nathan Law merayakan di podium setelah kemenangannya dalam pemilihan Dewan Legislatif di Hong Kong. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Jakarta -Nathan La Kwun Cung, mahasiswa yang memimpin demonstrasi gerakan demokrasi Hong Kong atau Umbrella Revolution pada dua tahun lalu untuk menuntut merdeka dari Cina, meraih kursi di Dewan Legislatif.

Law, 23 tahun, meraih lebih dari 50 ribu suara dalam penghitungan hasil pemilihan parlemen Hong Kong pada 5 Agustus 2016. Pemilihan parlemen diikuti 2,2 juta warga Hong Kong.

Law yang membentuk partai Demosisto untuk mengikuti pemilihan parlemen Hong Kong menjadi anggota parlemen termuda dalam Dewan Legislatif, seperti dikutip dari News.asiaone.com.

Nathan Law dan partainya Demosisto menyerukan referendum untuk merdeka dari Cina. Ia menegaskan bahwa warga Hong Kong berhak untuk memilih demi masa depannya.

Mengikuti pemilu parlemen, menurut Law, tanpa berharap memenangi kursi di Dewan Legislatif. Ia sepertinya bermaksud menguji sejauh mana gerakan demokrasi yang dipimpinnya mendapat tempat di hati rakyat Hong Kong.

"Saya tidak memperkirakan hasil suara yang saya peroleh," kata Nathan Law melalui pesan audio yang diterima Maria Rita dari Tempo, Senin malam, beberapa jam setelah hasil pemilu diumumkan.

Di tengah kesibukannya menerima ucapan selamat dan permohonan wawancara dari sejumlah media, Law meluangkan waktu untuk diwawancarai Tempo. Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, pesan apa yang disampaikan dari pemilu yang membawa Anda meraih kursi di parlemen (Dewan Legislatif)?
Ini semacam warisan dari Umbrella Movement. Karena tujuan saya melakukan gerakan penentuan nasib sendiri (self determination). Jadi ini semacam spirit dan warisan dari Umbrella Movement.

Apakah Anda memperkirakan kemenangan ini sebelumnya?
Saya tidak pernah memperkirakan hasil suara yang saya terima. Saya tidak memperkirakan akan meraih suara sebanyak ini. Ini sangat mengagetkan dan membuat saya sedikit terkejut.

Menurut Anda, kenapa para pemilih memilih Anda untuk memenangkan kursi di parlemen?
Karena para pemrotes, mereka menginginkan perubahan pada masyarakat Hong Kong. Lebih dari itu, mereka ingin ada arah yang baru untuk gerakan demokrasi mereka. Dan mereka mempercayakannya kepada saya.

Apa program Anda di parlemen mengingat Anda dikenal sebagai anti-Cina?
Warga Hong Kong memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri (self determination) untuk masa depan mereka. Jadi penting bagi kami untuk bersatu dan memperkuat power kami.

Apa yang ingin Anda sampaikan kepada Cina dengan kemenangan Anda di pemilu parlemen?
Well, saya ingin katakan hari ini bahwa spirit warga Hong Kong, keputusan rakyat Hong Kong secara khusus sudah jelas diketahui, tidak dapat dihentikan. Jadi saya percaya bahwa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah Hong Kong, menyelesaikan konflik internal, adalah dengan melaksanakan demokrasi, dan hak untuk self determination.

Berita terkait

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014

Baca Selengkapnya

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia

Baca Selengkapnya

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.

Baca Selengkapnya

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.

Baca Selengkapnya