Di Mesir, Imigran yang Jual Ginjal Diberi Bonus Pelacur

Reporter

Minggu, 4 September 2016 07:01 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Kairo- Sindikat perdagangan organ tubuh manusia di Mesir merayu pengungsi dan imigran untuk menjual ginjal mereka dengan mengiming-imingi wanita penghibur.

Laporan yang dibuat British Journal of Kriminologi menjelaskan, para broker di Mesir menggunakan jasa pekerja seks sebagai bonus saat bernegosiasi soal harga ginjal, baik dengan penjual dan pembeli. Mereka menawarkan pekerja seks sebagai pemanis sebelum atau setelah mengambil organ para imigran.

Seperti yang dilansir Daily Mail pada 2 September 2016, pada umumnya yang menjadi sasaran adalah imigran ilegal tanpa dokumen yang berasal dari Afrika yang tiba di Kairo dan membutuhkan uang untuk membayar penyelundup manusia.

Laporan itu juga mengatakan bahwa rumah sakit yang menerima operasi transpalasi organ menutup mata terhadap bisnis terlarang itu. "Para dokter tidak ingin tahu apa-apa. Mereka mengambil uang tanpa pertanyaan, " kata salah satu pelaku perdagangan organ dalam laporan tersebut.

Sean Columb, penulis laporan itu yang juga merupakan dosen hukum di Universitas Liverpool, Inggris, menghabiskan waktu beberapa minggu di ibukota Mesir untuk mewawancarai broker dan pendonor, sebagian besar berasal dari Sudan.

Menurut Columb, pembelian ginjal dilarang di Mesir, namun secara resmi diizinkan untuk membayar prosedur transplantasi melalui sumbangan, dengan beberapa penerima membayar hingga 75 ribu pounsterling (RP 1,3 miliar) untuk organ baru.

Dari hasil penelitiannya, Columb menemukan bahwa pada imigran yang menjual ginjalnya hanya mendapatkan 3.300 poundsterling atau setara Rp 57,91 juta. Penawaran biasanya terjadi di tempat umum, seperti kafe, di kantor perusahaan broker dan perwakilan dari laboratorium transplantasi terdaftar.

Mesir merupakan negara tujuan umum untuk transplantasi ilegal bersama dengan India, Pakistan dan Rusia. Ini hasil penelitian terpisah oleh Rumah Sakit Erasmus MC University Rotterdam di Belanda.

Pada April, beberapa gambar dipublikasikan di media sosial menunjukkan tubuh terluka parah dari imigran Somalia di pantai Mesir, menunjukkan mereka telah melakukan operasi pengambilan organ. Selain itu, pada Juli dilaporkan bahwa imigran Afrika banyak yang dibunuh untuk diambil organnya di Mesir.

Mesir terletak di persimpangan jalan antara Timur Tengah, Afrika utara dan Mediterania, sehingga menjadikannya pusat transit utama bagi ribuan migran dan pengungsi yang ingin masuk ke Eropa.
DAILY MAIL|YON DEMA

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya