David Sneddon, mahasiswa Utah yang diperkirakan tewas diculik oleh Korea Utara pada 2004. fox6now.com
TEMPO.CO, Pyongyang- Seorang pria yang hilang dan kemudian dinyatakan meninggal di Cina pada tahun 2004, ternyata masih hidup dan tinggal di Korea Utara. David Sneddon, nama pria yang hilang itu diculik untuk bekerja sebagai guru pribadi pemimpin negara itu, Kim Jong-un.
Sneddon yang merupakan mahasiswa Universitas Brigham Young, Utah, Amerika Serikat, hilang di wilayah Yunnan ketika berusia 24 tahun. Insiden yang dianggap polisi sebagai kecelakaan saat mendaki.
Namun, menurut Ketua Kesatuan Keluarga Korea Selatan yang Diculik, Choi Sung-yong, Sneddon sebenarnya diculik untuk menjadi tutor bahasa Inggris bagi Jong-un.
Seperti yang dilansir Daily Mail, kelompok tersebut mengungkapkan bahawa Sneddon, 36 tahun, kini menetap di Pyongyang, telah menikah serta memiliki dua orang anak.
Berita itu sekaligus memberikan bantuan sekaligus kejutan kepada orang tua Sneddon, Roy dan Kathleen yang sudah lama meragukan berita kehilangan anak lelaki mereka.
"Dia tetap hidup di hati kami.Kami percaya dia diculik karena fasih berbahasa Korea. Dia pernah bertugas sebagai relawan di Korea Selatan, "kata Kathleen.
Keraguan pasangan itu akan kematian anaknya karena jenazahnya tidak pernah ditemukan setelah dilaporkan tewas saat mendaki tebing Tiger Leaping Gorge terletak di Sungai Jinsha, Yunnan.
Kawasan itu juga menjadi pemberhentian kereta api bawah tanah yang membawa pengungsi Korea Utara ke Asia Tenggara.
Setelah dilaporkan meninggal, orangtuanya tidak putus asa menjalankan kampanye pencarian melalui situs web dan halaman Facebook yang membagikan informasi dan cerita tentang kehilangannya.
Sneddon terakhir kali terlihat pada 14 Agustus 2004, saat meninggalkan sebuah restoran Korea di Shangri-La, sebuah kota tidak jauh dari Tiger Leaping Gorge. Dia kemudian dilaporkan hilang pada 26 Agustus, ketika tidak muncul di bandara di Seoul, Korea Selatan, tempat ia bertemu dengan kakaknya. DAILY MAIL|INDEPENDENT|CNN|YON DEMA