Obama Tepati Janji, 10 Ribu Pengungsi Suriah Tiba di AS

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 19:09 WIB

Suasana kamp pengungsi asal Suriah yang disediakan oleh pemerintah Turki di Islahiye, Gaziantep, 16 Maret 2016. AP/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO, Washington- Amerika Serikat pada Senin sore (29 Agustus) mencapai target tahun fiskal 2016 yang ditetapkan pemerintahan Presiden Barack Obama dengan menyambut sekitar 10 ribu pengungsi Suriah. Kedatangan pengungsi tersebut lebih cepat sebulan dari yang dijadwalkan sebelumnya.

Para pejabat Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri belum berkomitmen dalam penetapan target penerimaan baru untuk tahun depan.

"Presiden ingin segera memenuhi upaya tersebut. Tapi presiden juga realistis tentang seberapa cepat itu bisa terjadi, " kata Josh Earnest, sekretaris pers Obama, seperti yang dilansir Washington Times pada 30 Agustus 2016.

10 ribu warga Suriah yang baru tiba di AS merupakan bagian dari 85 ribu pengungsi yang ingin ditampung tahun ini. Obama telah berkomitmen untuk menyambut sampai 100 ribu pengungsi hingga 2017. Namunkelompok-kelompok hak asasi manusia ingin AS menampung lebih banyak lagi, bukan hanya pengungsi dari Suriah tetapi juga negara yang tengah dilanda perang lainnya.

"Sekarang pemerintah kita telah terbukti dapat menawarkan keamanan untuk 10 ribu pengungsi yang melarikan diri dari konflik Suriah, saatnya untuk melipatgandakan usaha kita dan berkomitmen untuk melindungi 200 ribu pengungsi yang melarikan diri disebabkan penganiayaan di seluruh dunia pada tahun mendatang," kata Melanie Nezer, Wakil presiden kebijakan di kelompok advokasi pengungsi Ibrani Immigrant Aid Society.

Program pemukiman kembali telah muncul sebagai isu dalam kampanye pemilihan presiden pada November mendatang dengan calon Partai Republik, Donald Trump yang mengatakan pengungsi Suriah menimbulkan ancaman keamanan potensial. Sementara lawannya dari Demokrat, Hillary Clinton mengatakan AS harus menerima sebanyak 65.000 pengungsi Suriah.

UNHCR, Badan PBB untuk pengungsi, mencatat sekitar 5 juta warga Suriah terlantar akibat perang saudara, tapi sejauh ini hanya sebagaian kecil yang diterima melalui program pemukiman kembali di luar negeri.

Para pejabat AS mengatakan proses penerimaan pengungsi Suriah membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut terkait pemeriksaan administrasi serta pemeriksaan hal-hal lain termasuk akun media sosial mereka untuk mendeteksi kemungkinan tanda-tanda aktivitas radikal.

Lebih dari 99 persen pengungsi dari Suriah yang diterima di AS merupakan Muslim, dan sekitar 11 persen di antaranya adalah laki-laki berusia antara 14 sampai 30 tahun, yang merupakan subkelompok yang dianggap target utama untuk diradikalisasi.

Pengungsi tersebut dibagi ke beberapa wilayah di seluruh AS, termasuk San Diego, Glendale, Arizona, Michigan dan California.
WASHINGTON TIMES|USA TODAY|YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya