Bawa Simbol ISIS, Ekstremis Filipina Bobol Penjara  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 28 Agustus 2016 15:38 WIB

Militan ISIS mengeluarkan video propaganda berdurasi 15 menit yang berisikan anak-anak melakukan latihan menembak. Dalam video ini terlihat sejumlah anak-anak berwajah Indonesia, Malaysia dan Filipina melakukan latihan menembak di kubu kelompok Hasakeh, Suriah. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Iligan - Ekstremis yang membawa simbol-simbol Negara Islam (ISIS) membobol penjara di Filipina selatan dan membebaskan 28 tahanan, kata para pejabat, Minggu, 28 Agustus 2016.

Sekitar 50 anggota kelompok Maute bersenjata berat merangsek penjara di Marawi, Sabtu kemarin, dan membebaskan delapan rekan yang ditangkap sekitar seminggu yang lalu.

"Dua puluh tahanan lain, dengan berbagai pelanggaran, ikut kabur dalam serangan itu," kata Kepala Polisi Provinsi Agustine Tello, seperti dilaporkan Channel News Asia.

Anggota Maute yang kabur ditangkap pada 22 Agustus lalu setelah tentara di sebuah pos pemeriksaan mendapati bom rakitan dan pistol dalam van yang mereka kendarai.

Kelompok Maute adalah satu di antara beberapa geng muslim di wilayah selatan Mindanao, leluhur warga minoritas muslim di Filipina. Mayoritas rakyat Filipina memeluk agama katolik.

Kelompok ini kerap menculik dan melakukan pengeboman serta diyakini menyerang pos pemeriksaan militer di Kota Butig, Mindanao, pada Februari lalu.

Pertempuran di sana berlangsung selama sepekan. Banyak korban tewas dan puluhan ribu warga mengungsi saat helikopter tempur memerangi para penyerang.

Para milisi yang menyerang penjara membawa bendera dan mengenakan bandana hitam ISIS yang ditemukan di sarang mereka.

Aparat mengatakan mereka menyelidiki penyebab sipir penjara tidak melawan atau penyebab keamanan tidak diperketat setelah tersangka tingkat tinggi masuk.

Pembobolan penjara itu merupakan aksi kabur massal dari penjara Filipina yang lemah pengamanan. Insiden itu biasanya melibatkan ekstremis muslim.

Pada 2009, lebih dari 100 pria bersenjata menyerang penjara di Basilan dan membebaskan 31 tahanan, termasuk beberapa gerilyawan muslim.

PHILIPPINES INQUIRER | NATALIA SANTI

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

25 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya