AS: ISIS Sedang Pantau ASEAN untuk Dijadikan Sekutu  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 27 Agustus 2016 07:52 WIB

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus 2016. REUTERS/Goran Tomasevic

TEMPO.CO, Washington - Pemerintah Amerika Serikat mengimbau agar negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) untuk berhati-hati dengan adanya rencana kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ingin membentuk persekutuan dengan kelompok-kelompok ekstremis lokal di kawasan itu.

Menurut Koordinator Aksi Teror Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Justin Siberell, ISIS memiliki sejarah kerja sama dengan kelompok militan lainnya di seluruh dunia, termasuk Mesir, Libya, Nigeria, dan kini berusaha mengembangkan pengaruh mereka di wilayah ASEAN.

"Dalam pengamatan kami, ISIS tengah memperhatikan kelompok-kelompok di wilayah ASEAN," kata Siberell melalui konferensi telepon dari Washington bersama wartawan yang berbasis di Asia.

Siberell menjelaskan kelompok militan dari Asia Tenggara yang berjuang dengan ISIS di Irak dan Suriah sudah menempatkan diri dalam unit yang disebut “Katibah Nusantara” dan mampu menimbulkan ancaman ketika mereka kembali ke negara masing-masing.

"Kami sangat prihatin atas kemampuan ISIS untuk mengembangkan atau mendirikan cabang mereka," ujar Siberell, seperti dilansir Daily Mail, Jumat, 26 Agustus 2016.

Mereka dikatakan hanya melakukan serangan kecil dan plot dengan menyalahkan anggota afiliasi di wilayah tersebut, namun analis khawatir bahwa kelompok itu mungkin akan menjadi lebih ganas.

Awal bulan ini, polisi Indonesia menahan enam orang pria yang diduga milisi ISIS karena berencana meluncurkan serangan roket ke pasar mewah di daerah pesisir Singapura yang dekat dengan kepulauan Indonesia di Batam.

DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya