PBB Akui Sebarkan Kolera di Haiti yang Tewaskan 9.200 Orang

Reporter

Jumat, 19 Agustus 2016 16:12 WIB

AP /MINUSTAH, Sophia Paris

TEMPO.CO, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon secara mengejutkan mengatakan PBB sebagai penyebar wabah kolera di Haiti yang menewaskan sedikitnya 9.200 orang pada Oktober 2010. Saat itu, Haiti dilanda bencana alam, sehingga PBB mengirimkan pasukan perdamaiannya untuk memberikan bantuan.

Pernyataan Ban tersirat melalui pesan yang disampaikan melalui surat elektronik yang dikirimkan juru bicaranya Farhan Haq kepada Associated Press pada Kamis, 18 Agustus 2016.

"Sejak setahun lalu PBB meyakini bahwa perlu melakukan usaha yang lebih maksimal untuk menghentikan kolera di Haiti karena keterlibatan kami sendiri dalam penyebaran awal wabah itu dan membantu mengobati penderitaan mereka yang terkena dampaknya," tulis Haq seperti yang dilansir USA Today pada 19 Agustus 2016.

Dia menambahkan bahwa respons cepat segera dilakukan dalam dua bulan ke depan, setelah mencapai kesepakatan dengan otoritas Haiti dan didiskusikan dengan negara-negara anggota.

Pernyataan itu datang setelah pada 8 Agustus lalu sebuah laporan rahasia yang ditulis oleh Philip Alston, seorang profesor hukum New York University dikirim kepada Ban.

Laporan tersebut berisi hasil analisa beberapa ahli yang menyebutkan memiliki banyak bukti bahwa kuman kolera masuk ke dalam sungai terbesar Haiti pada Oktober 2010 melalui limbah yang dibuang ke sungai.

Di dekat sungai, didirikan perkemahan untuk menampung pasukan penjaga perdamaian PBB asal Nepal. Diduga limbah dari kamp ini masuk ke sungai disebabkan buruknya sanitasi. Selain 9.800 orang tewas diserang kolera, sebanyak sekitar 800.000 orang terinfeksi.

Para peneliti mendeteksi kolera pertama kali di Lembah Artibonite yang menjadi markas dari tentara PBB asal Nepal.

Menanggapi informasi tersebut, Mario Joseph yang menjadi kuasa hukum bagi warga Haiti korban kolera menyatakan dirinya sangat senang dengan hasil tersebut. "Ini adalah kesuksesan besar kepada ribuan warga Haiti yang berbaris untuk mendapatkan keadilan, menulis surat kepada PBB dan membawa badan dunia itu ke pengadilan," kata Mario Joseph, pengacara hak asasi manusia.

Menurut warga yang mengajukan tuntutan hukum dan juga laporan Badan Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS, para penjaga perdamaian PBB dari Nepal kemungkinan besar menjadi penyebab wabah kolera ketika ditempatkan di dekat satu sungai besar di Haiti dan membuang air kotor langsung ke sungai itu.

Haiti adalah negara termiskin di belahan bumi Barat dan hanya 24 persen dari warganya yang memiliki akses ke toilet serta tidak semua orang memiliki akses ke air bersih.

Kolera tersebar melalui kotoran manusia dan jika sudah mencemari pasokan air menjadi amat sulit untuk dihentikan. Kolera merupakan infeksi yang menyebabkan diare parah yang bisa berakibat dehidrasi dan menyebabkan kematian. Penyebab utamanya adalah sanitasi buruk.

Ironisnya, upaya hukum selama ini terhadap PBB ditolak hakim di AS karena badan ini memiliki hak kekebalan yang hanya bisa dicabut oleh PBB sendiri.

USA TODAY|NY TIMES|BBC|YON DEMA

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

45 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya