Sebut PBB Bodoh, Duterte:1.000 yang Dibunuh Sindikat Narkoba

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 22:09 WIB

Rodrigo Duterte. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat bodoh telah mengkiritik cara dia membasmi narkoba yang sudah merenggut 1.000 nyawa. Bahkan Duterte memperingatkan badan dunia itu agar tidak campur tangan di Filipina.

"Tiba-tiba PBB muncul dengan pernyataannya yang sangat bodoh. Kenapa PBB senang campur tangan dalam urusan negara ini?" kata Duterte seperti yang dilansir Al Jazeera pada 18 Agustus 2016.

Dalam pidatonya di acara kepolisian yang juga dihadiri diplomat asing, Duterte menyindir PBB karena begitu cepat mengkritik pemerintahannya tetapi mengambil sikap membisu terkait terorisme di Asia Barat.

Mengacu pada konflik di wilayah itu, Duterte mengatakan dia belum mendengar apapun kecaman terhadap negara yang membom desa dan penduduk, membunuh semua orang di situ, termasuk kambing, sapi dan anjing.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebelumnya mengutuk Duterte yang melakukan ekekusi tanpa berdasarkan undang-undang dalam kampanye memerangi narkoba dan kejahatan.

Menurut angka polisi, lebih dari 600 pecandu narkoba, penjual dan distributor menjalani hukuman mati sejak 1 Juli 2016, meskipun media lokal mengatakan jumlah kematian mencapai angka 1.000 orang

Namun Duterte menegaskan bawa angka tersebut masih terbilang sedikit dan rendah jika dibandingkan dengan kekerasan di tempat lain di dunia. "Apa masalahnya? cuma 1000 kematian dan Anda menempatkan negara saya dalam bahaya. Mereka yang dibunuh adalah sindikat narkoba," katanya.

Presiden berusia 71 tahun ini mencatat bahwa jutaan rakyatnya kini dihancurkan oleh narkoba. Dia memerintahkan polisi untuk tidak segan-segan membunuh dan bahkan mendesak warga biasa dan pemberontak komunis untuk bergabung dalam perang melawan narkoba.

Dia juga telah mengancam untuk menyatakan darurat militer jika peradilan mengganggu kebijakan-kebijakannya.
AL JAZEERA|YON DEMA

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

33 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

49 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya