TEMPO.CO, Rusia - Empat terduga milisi tewas dalam baku tembak dengan pasukan khusus Rusia di sebuah blok apartemen yang terletak di St Petersburg, Rusia, Rabu, 17 Agustus 2016. Komite Antiteroris Rusia mengatakan, dari empat orang yang tewas itu, tiga di antaranya diduga berkaitan dengan serangkaian serangan teror dan percobaan pembunuhan.
Tiga orang yang tewas itu bernama Zalim Shebzukhov, Astemir Sheriev, dan Vyacheslav Nyrov. Komite menyatakan ketiganya adalah pemimpin teroris bawah tanah yang aktif bergerak di wilayah Kabardino-Balkaria, Kaukasus Utara.
Operasi berlangsung pada siang hari setelah pasukan keamanan bersenjata berat mengepung gedung 16 lantai tersebut. Meski tak ada penghuni yang dievakuasi, Komite Antiteroris menyatakan tak ada warga sipil yang terluka.
Pada operasi tersebut, tim menemukan senjata dan bahan peledak di dalam apartemen. Hingga kini, belum jelas siapa pemilik senjata tersebut. Ada dugaan bahwa senjata dan peledak itu adalah milik petugas intelijen yang menyamar.
Seperti dilansir BBC, para militan itu sudah diperintahkan untuk menyerah. Namun mereka terbunuh ketika melepaskan tembakan.
Rusia telah lama berjuang melawan ekstremis di Kaukasus Utara. Namun, menurut wartawan BBC di Moskow, Sarah Rainsford, serangan terhadap kelompok militan Islam sangat jarang terjadi di St Petersburg.
Di tempat terpisah, dua orang bersenjata api dan kapak menyerang polisi lalu lintas di jalan raya Shchelkovskoye di Balashikha, 20 kilometer di timur Moskow. Dua pria itu dikabarkan berasal dari Asia Tengah. Mereka ditembak mati setelah melukai dua polisi.
