Washington Pindahkan 15 Tahanan Guantanamo ke UEA

Reporter

Selasa, 16 Agustus 2016 19:03 WIB

Seorang angkatan laut AS berjalan dengan rekannya saat berada di penjara Joint Task Force Guantanamo Camp VI di Pangkalan Udara Guantanamo Bay, Kuba, 22 Maret 2016. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memindahkan 15 tahananan dari Teluk Guatanamo ke Uni Emirat Arab. Jumlah tersebut tergolong paling besar dilakukan Washington selama beberapa tahun ini.

Markas pertahanan AS, Pentagon, dalam keterangannya kepada media, Senin, 15 Agustus 2016, mengatakan, tahanan yang dipindahkan ke Uni Emirat Arab itu terdiri dari 12 orang berkewarganegaraan Yaman dan tiga orang berasal dari Afganistan.

"Amerika Serikat berterima kasih kepada pemerintah Uni Emirat Arab atas misi kemanusiaaan ini dengan memberikan dukungan terhadap sikap AS menutup penjara Guatanamo," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Sejak serangan 11 September 2001 terhadap New York, sekitar 780 orang menjadi tahanan tetap di Guantanamo. Sejak dibebaskan, para bekas tahanan tetap mendapatkan pengawasan dan program rehabilitasi.

Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International USA, menyambut baik pengumuman yang diteken oleh Presiden AS Barack Hussein Obama. Presiden kulit hitam pertama AS ini sangat serius ingin menutup penjara tersebut sebelum dia lengser.

"Selanjutnya, Guantanamo akan menjadi pusat bisnis terbuka di masa mendatang," ucap Naureen Shah, Direktur Program hak Asasi Manusia dan Keamanan Amnesty International USA, kepada kantor berita AFP.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya