Wanita Muslim Korban Salah Tangkap Gugat Polisi Chicago  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 12 Agustus 2016 15:20 WIB

Wanita muslim (ilustrasi)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita muslim korban salah tangkap menggugat polisi dan Kota Chicago yang mencurigainya akan melakukan serangan teroris.

Itemid Al-Matar melaporkan bahwa polisi telah melanggar hak-hak sipil karena mencopot kerudung dan melucuti pakaiannya dalam penggeledahan di pos polisi. "Beberapa petugas berlari turun dari tangga, menyergap penggugat, mendorong, dan mencopot kerudungnya," demikian dokumen gugatan yang dilaporkan Belfast Telegraph, Jumat, 12 Agustus 2016.

Insiden itu terjadi pada 4 Juli 2015, saat Itemid Al-Matar baru saja akan meninggalkan stasiun bawah tanah. Dia mengenakan hijab, cadar penutup wajah, dan membawa sebuah tas ransel.

Video keamanan yang beredar di publik menunjukkan gambar beberapa menit penangkapan yang terjadi pada tahun lalu itu. Beberapa petugas tampak menerobos kerumunan di tangga untuk menyergap Al-Matar, tapi tak lama kemudian menutupi kamera.

“Fakta bahwa Al-Matar mengenakan hijab dan penutup wajah, yang disebut niqab, menjadi pemicu tindakan polisi,” demikian tertulis dalam dokumen pengadilan.

Dalam pernyataannya, Phil Robertson, pengacara Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan penasihat hukum dalam kasus sipil, menyatakan aksi itu dipicu ketakutan xenophobia yang berlebihan, Islamophobia, dan profiling rasial yang dimiliki para polisi.

Laporan polisi pada malam kejadian itu menyebutkan bahwa para petugas tengah dalam kewaspadaan tinggi akan kemungkinan adanya aktivitas terorisme pada perayaan 4 Juli. Saat itulah mereka melihat Al-Matar berjalan cepat, dan mencurigai wanita itu.

Petugas juga menduga ada alat melingkar di pergelangan dan mencurigai isi tas ransel yang digantung di dadanya. "Petugas meyakini subyek adalah pelaku bom bunuh diri dan memutuskan untuk menahan dia," demikian bunyi laporan itu.

Anjing pelacak pun dikerahkan untuk mencari bahan peledak, dan laporan itu menyatakan negatif. Obyek yang melingkar di pergelangan ternyata pemberat kaki atau ankle weight. Namun Al-Matar tetap dikenakan dakwaan mengganggu keamanan setelah polisi menuduhnya menolak mematuhi perintah. Dia dibebaskan dari segala tuduhan dalam sidang awal tahun ini.

Gugatan yang diajukan Kamis, 11 Agustus 2016, itu menyebut enam petugas dan Kota Chicago sebagai tergugat. Mereka dikenakan tuduhan salah tangkap, menggunakan kekuatan berlebihan dan melanggar kebebasan beragama, serta tuntutan jahat.

Juru bicara polisi menolak berkomentar secara khusus soal gugatan itu. Namun polisi mengeluarkan pernyataan singkat bahwa "Petugas berusaha keras untuk menyelidiki aktivitas mencurigakan dan memerangi kejahatan, dan kami berusaha memperlakukan semua individu dengan menghormati martabat setinggi-tingginya."

Gugatan tersebut mencuat di tengah tingginya sorotan terhadap polisi Chicago. Rilis video tahun lalu menunjukkan seorang polisi berkulit putih menembaki remaja berkulit hitam, Laquan McDonald, sebanyak 16 kali hingga tewas dan memicu aksi protes massa. Insiden itu menyebabkan penyelidikan terhadap Departemen Kepolisian Chicago oleh Departemen Kehakiman, dan prosesnya masih berlangsung.

BELFAST TELEGRAPH | NATALIA SANTI

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

9 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

22 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya