Ini Lima Fakta Kematian Manajer Google Vanessa Marcotte

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 21:16 WIB

Anjing polisi menemukan tubuh Vanessa Marcotte di hutan tak jauh dari rumah ibunya, dalam kondisi mengenaskan. Marcotte tinggal di New York City dan bekerja sebagai account manager di Google. Instagram.com

TEMPO.CO, Massachusetts - Kematian salah satu manajer Google berusia 27 tahun, Vanessa Marcotte, telah mengundang perhatian publik. Karyawati cantik itu meninggal secara misterius di dekat rumah ibunya di Massachusetts saat berpamitan untuk joging sore.

Berdasarkan penyelidikan awal, Vanessa meninggal akibat pembunuhan tanpa penjelasan lebih lanjut. Berikut lima fakta yang perlu diketahui terkait kematian Vannesa.

1. Vannesa ditemukan dalam keadaan bugil dengan luka bakar, kemungkinan mengalami pelecehan seksual.

Vanessa ditemukan tewas sekitar pukul 20.20 waktu setempat, di daerah hutan sekitar setengah mil dari rumah ibunya. Wanita cantik ini ditemukan telanjang, dan memiliki luka bakar di kepala, tangan dan kaki, sehingga memunculkan rumor dia telah diserang secara seksual.

Baca Juga: Manajer Google Ditemukan di Hutan Seusai Hilang Saat Joging

Polisi menyebutkan dari hasil penyelidikan menunjukkan Vanessa dibunuh pada Ahad (7 Agustus 2016) antara pukul 01.00 siang hingga 04.00 sore. Polisi belum merilis rincian tentang bagaimana Vannesa tewas.

2. Polisi belum merilis informasi lengkap tentang kemungkinan tersangka dan motif pembunuhan.

Pihak berwenang tidak merilis informasi apa pun tentang tersangka atau motif pembunuhan. Polisi hanya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.

3. Vanessa berasal dari Princeton, Massachusetts dan berdomisili di New York City.

Vanessa lahir di Leominster, sekitar 20 menit utara dari Princeton, Massachusetts, di mana ibunya sekarang tinggal. Dia menyelesaikan SMA di Bancroft School, sebuah sekolah swasta di Worcester. Vanessa kemudian lulus dengan pujian dari Boston University pada tahun 2011 dengan gelar sarjana di bidang komunikasi.

Simak Pula: Manajer Google Tewas: Vanessa Marcotte yang Murah Senyum

4. Vanessa bekerja sebagai manajer akunting untuk Google sejak januari 2015

Vanessa telah bekerja sebagai manajer akunting untuk Google di divisi kesehatan sejak Januari 2015, sesuai dengan profil Linkedin-nya. Dia pindah dari Boston ke New York City untuk memulai pekerjaan baru tersebut.

Menurut juru bicara Google, Vanessa sangat dicintai karena kebaikan serta kerja kerasnya dan dikenal karena selalu menebar senyum. Sebelum bekerja untuk Google, dia adalah spesialis pemasaran dan asosiasi pemasaran senior di Vistaprint, Boston. Dia juga pernah bekerja untuk WordStream dan NPWS, Inc. Vanessa juga relawan, bekerja sebagai guru untuk bimbingan belajar plus Cambridge.

5. Kasus Vannesa merupakan pembunuhan pertama di Princeton setelah 30 Tahun.

Dalam konferensu pers, Kepala Kepolisian Michelle Powers mengatakan kematian Marcotte ini adalah pembunuhan pertama di kota Massachusetts kecil Princeton dalam hampir 30 tahun.

Princeton, terletak di Worcester County, sekitar 60 mil sebelah barat dari Boston. Kota ini memiliki populasi sekitar 3.400 orang.

Baca: Kontrak di Formula 1 Diputus Manor, Ini Kata Rio Haryanto


HEAVY|MASS LIVE|YON DEMA

Berita terkait

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

2 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

17 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

18 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

19 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

21 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya