WNI Adu Jotos di Korea, Cara Dubes Mendamaikan 2 Kelompok

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 9 Agustus 2016 13:32 WIB

Dua wakil paguyuban WNI di Korea Selatan yang berhasil didamaikan oleh Duta Besar John Prasetio, 8 Agustus 2016. (Foto: KBRI Seoul)

TEMPO.CO, Seoul - Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan John Prasetio berhasil mendamaikan dua paguyuban tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kerap bertikai di Negeri Ginseng. Dubes Prasetio menasihati agar warga negara Indonesia di Korea tidak adu jotos lagi.

"Korban yang ada sudah lebih dari cukup dan tidak perlu ditambah. HUT RI harus menjadi momentum persatuan dan pencapaian prestasi WNI,” demikian Dubes Prasetio mewanti-wanti dalam pernyataannya, Selasa, 9 Agustus 2016.

Perdamaian tercapai antara dua paguyuban WNI di Korea, Cirebon-Indramayu, dan Cilacap. Pertikaian sebagian WNI itu terjadi di Kota Ansan, 21 Mei 2016, karena masalah sepele, yakni salah paham yang mungkin karena dampak minuman keras.

Setelah beberapa kali mediasi selama lebih dari dua bulan, pagi dinihari, 8 Agustus 2016, diteken perdamaian antar-kedua pihak. Abdul Majid mewakili paguyuban Cirebon-Indramayu dan Veri Romadun (Cilacap) yang mewakili korban, bersalaman.

Kesepakatan yang ditengahi oleh Konsuler KBRI Seoul itu disaksikan sesepuh beberapa paguyuban, seperti Ponorogo dan Kediri serta Indonesia Community Centre. Selain saling memaafkan, tidak akan mengulangi lagi, paguyuban Cirebon-Indramayu siap mengganti uang rumah sakit dengan kisaran Rp 30 juta.

Korban adu jotos itu, antara lain AH dan LN asal Cilacap. AH misalnya, harus diinapkan di rumah sakit karena bagian belakang kepalanya terkena pecahan botol. Sedangkan muka dan hidung LN harus mendapatkan perawatan khusus.

Saat adu jotos, mereka berdua terjepit sehingga menjadi bulan-bulanan. Polisi kemudian menangkap yang terlibat tawuran. Sampai saat ini, sudah tujuh WNI yang kabarnya harus tinggal di tahanan kantor polisi. Merekalah yang sekarang gantian menjadi "korban".

Konsuler KBRI terus melakukan upaya perdamaian dengan cara mempertemukan para pihak. Tidak hanya itu, ketujuh yang sedang ditahan juga ditengok untuk dipastikan mendapatkan perlakuan yang layak sesuai hukum setempat.

"Saya minta kita semua tidak lagi menengok ke belakang. Ketika perdamaian ini diteken, maka semua harus kembali menjadi saudara lagi dengan rasa ikhlas," ujar Wahyu, sesepuh dari Cilacap.

Pertikaian antar-WNI beberapa kali terjadi. Rata-rata pertikaian muncul setelah pulang dinihari dari tempat karaoke. "Semua harus mengambil pelajaran dari kasus ini. Kalau sudah begini, semua merasa rugi," kata Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, M. Aji Surya.

NATALIA SANTI

BACA JUGA
Alasan 1,4 Juta Ekstasi Freddy Tak Disita Saat di Cina
Rio2016: Lifter Eko Yuli Sumbang Perak Kedua bagi Indonesia

Berita terkait

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

1 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

21 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

1 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

3 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

5 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

6 hari lalu

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.

Baca Selengkapnya