Peraih Nobel Mundur dari Tim Penelusur Skandal Panama Papers

Reporter

Editor

Mustafa moses

Sabtu, 6 Agustus 2016 22:21 WIB

Kantor firma hukum Mossack Fonseca terlihat di Panama City, 4 April 2016. Sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia termasuk dalam daftar klien Mossack Fonseca. Mereka masuk dalam daftar itu karena pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore). REUTERS/Carlos Jasso

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom peraih nobel bidang ekonomi, Joseph E. Stiglitz, mengundurkan diri sebagai Ketua Komite pemerintah Panama untuk menginvestigasi industri offshore usai skandal Panama Papers. Ia bahkan meminta komite itu dibubarkan.

Stiglitz dan mitranya Mark Pieth, yang dikenal sebagai pakar antikorupsi dari Swiss, menuliskan surat pengunduran itu kepada Presiden Panama Juan Carlos Varela pada Jumat, 5 Agustus 2016. Di surat itu mereka menuliskan alasannya. Mereka khawatir para pejabat pemerintah akan membatasi kebebasan tim untuk menyelidiki dan menggunakan laporan penyelidikan.

Di surat itu mereka juga mengatakan pemerintah Panama justru menolak berkomitmen mengungkap temuan tim ke publik. Pemerintah Panama malah disebutkan justru bersikeras bahwa temuan komite itu akan menjadi milik pemerintah, alias akan ditutup rapat-rapat.

Stiglitz mengatakan pembatasan itu tidak masuk akal. Ia merujuk tujuan pembentukan komite untuk menyelidiki tentang bagaimana kerahasiaan perusahaan offshore melakukan pencucian uang, dan kejahatan keuangan lain.

"Bagaimana bisa sebuah kelompok yang berkomitmen melakukan transparansi menulis laporan yang tidak transparan? Itu akan merusak kredibilitas kami sendiri," kata Stiglitz dalam wawancara pada Jumat sore, 5 Agustus 2016 waktu setempat, seperti dilansir dari panamapapers.icij.org. "Mereka hanya menginginkan kami untuk menjadi bagian dari sandiwara," ucapnya.

Juru bicara pemerintah menyebutkan memahami pengunduran diri Stiglitz dan Pieth. "Pemerintah Panama menegaskan bahwa perusahaan memiliki komitmen nyata untuk melakukan transparansi dan kerjasama internasional, dengan melakukan langkah nyata dan diakui masyarakat internasional," ujar pejabat pemerintah itu.

Pada April lalu otoritas Panama menyetujui dibentuknya komite investigasi pasca skandal Panama Papers yang melibatkan raksasa firma hukum Mossack & Fonseca. Anggota berisi tujuh orang, empat orang berasal dari Panama dan tiga orang lainnya dari luar negeri.

Panamapapers.icij.org | DESTRIANITA

Berita terkait

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

26 hari lalu

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.

Baca Selengkapnya

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

19 Januari 2024

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

Pengusaha Mirzan Mahathir, putra mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, diperiksa KPK Malaysia terkait laporan Pandora dan Panama Papers

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

17 Mei 2023

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

Kejagung menetapkan Menkominfo Johnny Plate sebagai tersangka kasus korupsi BTS. Berikut rekam jejak pria kelahiran tahun 1956 itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

9 September 2022

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

Ratu Elizabeth II meninggal , Pangeran Charles otomatis menjadi raja Inggri. Namun ia yang bergelar Raja Charles III ini menyimpan banyak kontroversi

Baca Selengkapnya

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

23 Juli 2022

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

Pembocor data Panama Papers kembali bicara setelah enam tahun menghilang.

Baca Selengkapnya

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

23 Juli 2022

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

Pembocor Panama Papers menilai perlu upaya lebih untuk menekan kerahasiaan keuangan agar dunia dapat menghindari bencana.

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

23 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

Untuk menghasilkan produk jurnalistik berbasis data dan komputasi, media harus meningkatkan kapasitas jurnalisnya dalam hal pemahaman data dan penggunaan piranti komputer atau aplikasi web

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

21 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

Offshore Leaks menginisiasi kolaborasi investigasi lintas benua yang melahirkan produk investigasi berbasis data seperti Panama Papers (2016), Bahama Leaks (2016), Paradise Papers (2017&2018) dan Pandora Papers (2021)

Baca Selengkapnya

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

8 Oktober 2021

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

Tiga dokumen membongkar praktek penghindaran dan manipulasi pajak. Nama-nama menteri di Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Skandal Pajak Pandora Papers, Apa Itu Perusahaan Cangkang?

7 Oktober 2021

Skandal Pajak Pandora Papers, Apa Itu Perusahaan Cangkang?

Pandora Papers menguak nama-nama besar, orang kaya dan petinggi negara menggunakan perusahaan cangkang. Untuk menghindari pajak?

Baca Selengkapnya