Pasukan khusus polisi Inggris bersenjata lengkap, saat mengikuti latihan kesiapan anti teror bersandi Exercise Strong Tower. Latihan ini berlangsung di stasiun Aldywch di jalan Surrey. London, Inggris, 30 Juni 2015. Rob Stothard / Getty Images
TEMPO.CO, London - Seorang wanita tewas, sedangkan lima orang lainnya terluka dalam tragedi penusukan yang terjadi di pusat Kota London, Inggris. Polisi kini tengah menyelidiki seorang pria yang menjadi pelaku serangan di Russell Square, pada Rabu malam tersebut.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 19 tahun telah ditangkap sesaat setelah polisi tiba di tempat kejadian yang terletak di daerah sibuk dekat British Museum dan kawasan hotel dan restoran populer bagi turis.
Komando pasukan kontra-terorisme Scotland Yard, yang dikenal sebagai SO15, sedang menyelidiki insiden itu ihwal hubungannya dengan aksi terorisme.
"Terorisme adalah satu kemungkinan yang sedang kami siasati untuk saat ini," menurut pernyataan kepolisian London, seperti yang dilansir Guardian pada Kamis, 4 Agustus 2016.
Namun Mark Rowley, asisten komisaris di kepolisian metropolitan dan petugas senior pasukan anti-terorisme Inggris juga tidak mengesampingkan faktor kesehatan mental.
"Indikasi awal menunjukkan kesehatan mental adalah faktor yang signifikan dalam hal ini. Tapi tentu saja pada tahap ini kita harus tetap terbuka terhadap motif terorisme," kata Rowley dalam sebuah pernyataan kepada media luar markas Scotland Yard.
Korban tewas adalah seorang wanita berusia sekitar 60 tahun yang sempat dirawat namun dinyatakan meninggal dunia beberapa saat kemudian. Sementara itu, korban luka-luka adalah dua perempuan dan tiga laki-laki.
Insiden tersebut terjadi setelah pemerintah London mengumumkan penambahan jumlah personel bersenjata lengkap yang disebar di seluruh kota sebagai antisipasi serangan terorisme.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.