TEMPO.CO, London - Untuk mengantisipasi serangan yang mungkin dilancarkan teroris, Pemerintah Kota London, Inggris, mengerahkan sekitar 600 polisi bersenjata di seluruh ibu kota.
Komisaris Polisi Metropolitan London Sir Bernard Hogan-Howe mengatakan situasi London kini berada dalam level "parah". Maka akan ada lebih banyak petugas bersenjata di tempat-tempat terkenal setelah serangan teroris di Eropa.
"Siapa pun yang mengikuti peristiwa di Eropa sejak beberapa minggu lalu akan mengerti mengapa kami menunjukkan kesungguhan untuk melindungi warga sipil," kata Howe, seperti dilansir BBC pada 3 Agustus 2016.
Dengan tambahan tersebut, total petugas bersenjata lengkap yang akan menjaga Kota London menjadi 2.800 orang.
Sesuai metode kepolisian Inggris, mayoritas polisi London tidak membawa senjata api. Namun, dengan maraknya ancaman serangan bersenjata yang melanda Eropa akhir-akhir ini, Howe menganggap perlu meningkatkan pengamanan dengan petugas bersenjata lengkap.
Howe menambahkan bahwa warga kini akan melihat pertambahan petugas bersenjata itu. Polisi akan berpatroli di seluruh London, baik dengan berjalan kaki maupun berkendara. London pernah diserang pada 7 Juli 2005 ketika empat ekstremis Islam, yang menargetkan tiga kereta api bawah tanah dan satu bus, membunuh 52 orang.
Sejak itu, banyak plot berhasil digagalkan selain serangan berskala kecil. Salah satunya, pembunuhan seorang prajurit yang sedang tidak bertugas di dekat selatan London oleh dua ekstremis pada Mei 2013.
BBC | YON DEMA