Republik Minta Obama Bawa Uang Tunai Rp 5,2 T ke Iran Diusut

Reporter

Rabu, 3 Agustus 2016 17:07 WIB

Presiden AS Barack Obama, bersama Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (kiri), dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown (kanan), usai memberikan pernyataan soal nuklir Iran dalam pertemuan G-20 di Pittsburgh, Jumat (25/09).(AP Photo/Charles Dharapak)

TEMPO.CO, Washington - Pemerintah Barack Obama dikritik oleh Partai Republik setelah terungkap pernah mengirimkan uang tunai sebesar US$ 400 juta (Rp 5,2 triliun) secara diam-diam ke Iran pada awal tahun ini.

Pengiriman uang yang diterbangkan dengan menggunakan pesawat kargo bersamaan dengan dilepasnya empat warga Amerika Serikat yang dipenjara di Teheran. Kubuh Republik lantas menyebut uang itu sebagai tebusan kepada Iran yang menahan keempat orang tersebut.

Seperti yang dilansir Washington Times pada 2 Agustus 2016, Senator Republik dari Arkansas, Tom Cotton, yang dikenal sebagai pengkritik keras kesepakatan nuklir Iran, menuduh Obama membayar uang tebusan ke Ayatullah Khameni untuk membebaskan sandera AS.

Senator Republik lainnya dari Ohio, Bill Johnson, mengatakan dia akan memanggil ketua parlemen, Paul D. Ryan untuk menunjuk sebuah komite khusus untuk menyelidiki apa yang disebut "pelanggaran yang sangat serius" dari kebijakan luar negeri.

Namun pemerintah AS membantah bahwa ada hubungan antara pembayaran dan pertukaran tahanan. Uang tersebut merupakan bagian dari perjanjian senilai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 22,3 triliun yang digunakan untuk menyelesaikan kesepaktan senjata yang ditandatangani sebelum revolusi Iran tahun 1979.

"Seperti yang telah kami jelaskan, bahwa uang tersebut terpisah dari negosiasi tentang warga Amerika Serikat yang dibebaskan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, John Kirby.

Sebelumnya, para pejabat AS dan Eropa, melaporkan bahwa pemerintah menggunakan uang yang diperoleh dari bank sentral di Swiss dan Belanda. Uang itu ditumpuk pada palet kayu dan diterbangkan ke Teheran dalam pesawat kargo.

Pengiriman tersebut juga datang pada waktu yang sama dengan pelaksanaan formal dari perjanjian nuklir yang bersejarah dicapai antara Teheran, AS dan kekuatan dunia lainnya.
DAILY MAIL|WASHINGTON TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

9 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

22 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya