Demi Lingkungan, Duterte: Filipina Tetap Hidup tanpa Tambang  

Reporter

Selasa, 2 Agustus 2016 18:55 WIB

Rodrigo "Digong" Duterte. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengingatkan perusahaan-perusahaan tambang untuk sungguh-sungguh mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku atau menutup perusahaannya. Filipina, kata Duterte, dapat bertahan hidup tanpa industri pertambangan.

"Kami akan hidup sebagai bangsa tanpa kamu. Anda patuhi sungguh-sungguh standar pemerintah atau kamu tutup," kata Duterte di hadapan wartawan seperti dikutip dari Reuters, 1 Agustus 2016.

Pernyataan Duterte ini dinilai sebagai pernyataan paling keras kepada pengusaha-pengusaha tambang domestik. Beberapa minggu sebelum dilantik sebagai presiden pada 30 Juni lalu, Duterte mengatakan akan menghentikan perusakan terhadap lahan.

Duterte menuturkan dia sanggup menghapus pemasukan dari industri pertambangan yang jumlahnya sebesar US$ 850 juta atau sekitar Rp 11, 1 triliun per tahun.

Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Regina Lopez mulai melakukan audit untuk semua area pertambangan pada 8 Juli lalu. Pekan lalu, ia berjanji untuk menutup lebih banyak lagi usaha tambang berdasarkan keluhan penduduk. Usaha pertambangan dianggap telah menghancurkan lingkungan.

Sejauh ini, Filipina telah menutup pengoperasian tujuh tambang nikel lokal setelah dianggap gagal mematuhi peraturan tentang lingkungan.

Danto Bravo, sebagai Presiden Global Ferronickel Holding—perusahaan tambang nikel kedua terbesar di Filipina, mengatakan perlakuan tidak adil dikenakan kepada perusahaan tambang. Alasannya, industri tambang menggunakan lahan kurang dari 20 ribu hektare dari sekitar 30 ribu hektare total lahan di Filipina. Perusahaan tambang juga berkontribusi besar pada perekonomian Filipina.

"Kami berkontribusi sangat banyak pada perekonomian nasional dan pembangunan lokal. Jadi saya pikir kami seharusnya diperlakukan secara adil," ujar Bravo.

Industri tambang berkontribusi kurang dari 1 persen dalam perekonomian Filipina. Sebagian besar merupakan tambang emas, tembaga, dan nikel. Filipina menjadi pemasok nikel terbesar ke Cina sejak 2014, menggantikan Indonesia.

REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya