TEMPO.CO, Hong Kong - Angin kencang dan hujan lebat mendera Hong Kong setelah Topan Nida membuat longsor di dekat Semenanjung Dapeng, Provinsi Guangdong, Cina, Senin, 1 Agustus 2016.
Topan Nida yang menghantam Hong Kong memiliki kecepatan angin hingga 150 kilometer per jam. Meteorolog Allison Chinchar mengatakan topan akan melemah saat melewati Hong Kong pada Senin, 1 Agustus 2016, pukul 04.00 waktu setempat atau 16.00 WIB.
"Ketika sampai di sana, itu akan melambat dan melemah," ucap Chinchar, seperti dilansir CNN.
Badai, hujan lebat, dan ombak besar menghajar Hong Kong di sekitar 42 kilometer dari Semenanjung Dapeng. Observator Cheung Chaur melaporkan, angin yang berembus berkecepatan 68-105 kilometer per jam. Ia berujar, jika angin beralih ke barat daya, daerah yang semula terlindungi akan terkena angin kencang.
Pemerintah telah menyiapkan tempat penampungan sementara bagi penduduk yang membutuhkan. Sekolah-sekolah di daerah yang rawan banjir telah bersiap dengan segala kemungkinan yang ada. Sedangkan sekolah taman kanak-kanak dan sekolah luar biasa telah ditutup untuk sementara.
Badai ini menyebabkan ratusan penerbangan dan jadwal perjalanan kereta dibatalkan. Sebanyak lebih dari 600 jadwal perjalanan kereta dibatalkan di kota terdekat Guangzhou. Jadwal akan mulai berjalan normal pada Selasa, 2 Agustus 2016, jika kondisi sudah membaik.
Sementara itu, penerbangan berangkat dan pergi dari Hong Kong yang dibatalkan mencapai lebih dari 180 jadwal. Pembatalan itu berlaku untuk Senin dan Selasa.
Menurut situs Bandara Hong Kong Internasional, semua penerbangan Pacific Airways dan Dragonair Cathay ditangguhkan dari Senin pukul 22.00 hingga Selasa pukul 14.00 waktu setempat.