Erdogan Ancam Pulangkan 3 Juta Pengungsi ke Eropa, Kecuali..

Reporter

Rabu, 27 Juli 2016 17:34 WIB

Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengancam akan mengirimkan 3 juta imigran ke Eropa jika Uni Eropa tidak memenuhi janjinya untuk memberikan bantuan dana seperti dijanjikan.

Uni Eropa berjanji memberikan bantuan dana senilai 2,5 miliar pound sterling atau setara Rp 43 triliun untuk menangani para imigran dari Timur Tengah, Afrika dan Asia Barat.

Seperti yang dilansir Express.UK pada 27 Juli 2016, Erdogan menyatakan Turki baru menerima sebagian kecil dari uang yang dijanjikan Uni Eropa untuk menampung imigran yang dikirim pulang dari Yunani.

"Tanyakan kepada mereka, apakah akan membayar? Turki masih menampung tiga juta orang. Apa yang akan Eropa lakukan jika kami membiarkan orang-orang ini pergi ke Eropa? Pemerintah Uni Eropa tidak jujur," kata Erdogan.

Perjanjian antara Turki dan Uni Eropa telah disepakati pada Maret lalu. Ankara telah setuju untuk menerima kembali semua pengungsi yang tiba di pantai Italia dan Yunani setelah bepergian melalui Mediterania. Sebagai kompensasi, Turki akan mendapat dana sejumlah 2,5 miliar pound sterling.

Menanggapi tuduhan Erdogan, Komisi Uni Eropa mengatakan bahwa pernyataan Erdogan tidak benar. Uni Eropa mengklaim telah mengirimkan sejumlah uang ke Turki.

"Uni Eropa sangat menghormati komitmen dan tuduhan itu sama sekali tidak benar," kata Margaritis Schinas, kepala juru bicara Komisi Uni Eropa.

Menurut Schinas, Uni Eropa telah memobilisasi dana sebesar 2,5 miliar pound sterling untuk membantu pengungsi di Turki. Dana tersebut akan dikirimkan secara bertahap dan danar sekita 620 juta pound sterling sudah dialokasikan.

Schinas juga menambahkan bahwa uang itu diberikan bagi kepentingan pengunsi dan masyarakat lokal yang berada di sekitar tempat penampungan, bukan untuk pemerintah.

Pernyataan Erdogan tersebut datang beberapa hari setelah Uni Eropa mengecam pernyataannya terkait menerapkan kembali hukuman mati menyusul kudeta gagal pada 15 Juli lalu di Ankara dan Istanbul. Hukuman mati telah dihapuskan oleh pemerintah Turki pada 2004, sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi syarat bergabung dengan Uni Eropa.

EXPRESS|INDEPENDENT|BBC|YON DEMA

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

9 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

10 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

11 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

12 hari lalu

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya