Hari Pertama Konvensi Partai Demokrat Diwarnai Protes

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 26 Juli 2016 05:21 WIB

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton menyapa pendukungnya di Brooklyn borough, New York, A.S, 7 Juni 2016. Hillary Clinton berhasil keluar sebagai pemenang calon Presiden dari partai Demokrat terhadap rivalnya, Bernie Sanders. Ap Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menggelar Konvensi Partai untuk mengukuhkan kandidat calon presiden mereka, Hillary Clinton, dalam acara yang digelar 25-28 Juli 2016 di Wells Fargo Center, Philadelphia, Amerika Serikat.

Pada hari pertama, Senin, 25 Juli 2016 waktu setempat, ratusan orang memprotes pemilihan Clinton sebagai calon presiden mereka.

Dari laporan The Guardian, massa berkerumun dan bergerak di dalam kota Philadelphia dan membawa spanduk-spanduk berisikan kecaman terhadap Clinton.

Massa merupakan pendukung Bernie Sanders, mantan calon presiden lainnya dari Partai Demokrat. Dalam adu suara di superdelegates partai, Clinton unggul dari Sanders dan terpilih sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Dalam aksinya, massa meneriakkan dukungan untuk Sanders. "Bernie Sanders tidak untuk dijual." Ada pula yang berteriak, "Clinton bohongi warga." Bahkan salah satu pendemo membawa papan bertuliskan "Hillary Clinton for prison."

Bernie Sanders juga hadir dalam konvensi ini. Sanders pada awalnya menolak Clinton sebagai calon mereka dan bersikeras akan terus berjuang. Namun, belakangan, sikapnya berubah 180 derajat dan mendukung istri Presiden Bill Clinton itu.

Sanders pun berpidato dalam konvensi. Namanya diteriakkan berkali-kali oleh ratusan pendukungnya. Dalam pidatonya, dia menegaskan pentingnya memilih Hillary Clinton dan Tim Kaine untuk menandingi calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.

"Kita harus memilih Hillary Clinton dan Tim Kaine. Trump telah melandaskan kampanyenya pada fanatisme dan kebencian," kata Sanders. Perkataan ini sempat membuat ratusan pendukungnya di convention hall terdiam. Namun seusai menyinggung soal berbahayanya Trump jika terpilih, mereka kembali meneriakkan nama Sanders.

Bahkan, teriakan “Hillary! Hillary!” perlahan berubah menjadi “Bernie! Bernie!”. Teriakan ini bertahan hingga saat menyanyikan lagu kebangsaan Amerika, The Star-Spangled Banner.

Konvensi ini juga direncanakan akan dihadiri Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama yang direncanakan memberikan pidato. Sebelum konvensi dimulai, Chairman Democratic National Convention (DNC) Debbie Wasserman Schultz mengundurkan diri dari jabatannya setelah terjadi kebocoran surat elektronik soal pemilihan Hillary.

THE GUARDIAN | EGI ADYATAMA |

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya