RI Desak ASEAN Revisi Kerangka Acuan Komisi HAM

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 23 Juli 2016 23:00 WIB

Rangkaian pertemuan tingkat Menteri ASEAN, Konferensi Tingkat Menteri Asia Timur (EAS) dan Asean Regional Forum (ARF) digelar di Vientiane, Laos, 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Vientiane - Indonesia mendorong penguatan terms of reference (kerangka acuan) komisi hak asasi manusia ASEAN yang dikenal sebagai ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR). Indonesia menyampaikan bahwa sebagai organisasi yang mengedepankan kepentingan rakyat, ASEAN harus meletakkan isu perlindungan dan hak asasi sebagai masalah penting.

“Sebagai sebuah organisasi rule base, people oriented, people center, sudah sewajarnya ASEAN meletakkan isu perlindungan dan hak asasi manusia sebagai core business ASEAN,” kata Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi kepada wartawan usai pertemuan dengan para wakil AICHR di Vientiane, Laos, Sabtu 23 Juli 2016.

“Perlu ada upaya konsisten untuk mengarusutamakan hak asasi manusia dalam setiap kegiatan ASEAN,” kata Retno.

Pertemuan para wakil AICHR dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN digelar di National Convention Center, Vientiane. Menteri Luar Negeri Laos, Saluemxay Kommasith, Ketua ASEAN 2016 memimpin pertemuan

Mereka mendengarkan laporan Ketua AICHR, Phoukhong Sisoulath, soal perkembangan implementasi program-program AICHR, termasuk HAM terkait lingkungan dan perubahan iklim, hak orang cacat, perdagangan/penyelundupan manusia, dan pertukaran antara organ-organ ASEAN dan badan sektoral, mitra dialog dan pihak lainnya.

Menurut Retno, Indonesia yang selalu berada di lini paling depan, tidak saja dalam promosi tapi juga perlindungan HAM siap berbagi informasi dan pengalaman.

Menanggapi laporan AICHR, Indonesia menekankan bahwa ASEAN harus memberikan perhatian yang lebih bagi para korban trafiking dan buruh migran. “Beberapa negara mendukung upaya Indonesia untuk memberikan perhatian HAM bagi para buruh migran,” kata Retno.

Retno menegaskan bahwa Indonesia mendorong revisi TOR agar sesuai perkembangan termasuk visi komunitas ASEAN 2025. Sebagaimana diketahui, AICHR merupakan hasil kompromi dari perundingan yang alot untuk membentuk sebuah lembaga HAM sebagaimana yang diamanatkan Piagam ASEAN.

Fungsi dan mandate AICHR diatur dalam TOR yang disepakati para menlu ASEAN pada Juli 1999. Kerangka acuan tersebut, sesuai TOR, harus dikaji setiap lima tahun sekali.

“Dalam setiap pengambilan keputusan, kita harus mulai membiasakan pertimbangan dalam konteks promosi dan perlindungan terhadap ham, sehingga wajah ASEAN yang people centered, people oriented betul-betul tercipta,” kata Retno.

Sepuluh anggota ASEAN antara lain, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Brunei, dan Myanmar.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

3 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

3 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

8 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

11 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

18 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

20 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

21 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

22 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

23 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya