Pasca Kudeta, Turki Tutup 626 Lembaga Pendidikan Swasta

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 21 Juli 2016 15:05 WIB

Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. Aksi kudeta Turki, pemerintah menangkap sejitar 6.000 orang yang ikut terlibat dalam aksi tersebut. (Burak Kara/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Turki menutup 626 lembaga pendidikan sebagai bagian tindakan keras terhadap pendukung ulama Fethullah Gulen, yang dituduh dalang percobaan kudeta militer pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.

Tindakan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian tindakan keras terhadap para pekerja yang diduga terkait dengan ulama yang diasingkan dan disalahkan untuk upaya kudeta pekan lalu.

Seorang pejabat kementerian mengatakan, mayoritas lembaga tersebut adalah milik swasta. Gulen disebut-sebut mendirikan jaringan sekolah di Turki dan luar negeri sejak beberapa dekade lalu yang digunakan untuk membiayai pergerakannya.

Media resmi pemerintah Turki, Anadolu Agency, mengatakan keputusan itu dibuat Rabu, 20 Juli 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan sekolah-sekolah yang ditutup tersebut berada di bawah penyelidikan untuk kejahatan terhadap tatanan konstitusional.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Turki juga dilaporkan telah menarik lisensi 21 ribu guru/dosen yang bertugas di lembaga pendidikan swasta sebagai bagian dari tindakan keras setelah terjadi upaya kudeta militer pada minggu lalu.

Menurut seorang pejabat di kementerian terkait kepada Reuters, hal itu diumumkan setelah pengumuman oleh Dewan Pendidikan Tinggi Turki yang mengarahkan pengunduran diri 1.577 dekan di semua universitas.

"Lisensi 21 ribu guru/dosen yang bertugas di lembaga swasta telah dibatalkan dan berdasarkan informasi kebanyakan guru tersebut memiliki hubungan dengan aktivitas terorisme dan hal ini turut diberi perhatian,'' kata pejabat tersebut, seperti yang dilansir Reuters pada 19 Juli 2016.

Selain itu, 399 karyawan Kementerian Keluarga dan Kebijakan Sosial telah dipecat pada Selasa dan 257 orang yang bekerja di kantor perdana menteri juga dipecat. Sebelumnya ribuan tentara, termasuk beberapa pemimpin tingginya, juga telah ditangkap dan dipecat selain puluhan ribu lainnya yang telah ditahan.

Semuanya yang ditangkap dan diberi hukuman, dicurigai terkait dengan ulama yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang dikatakan pemerintah sebagai otak utama dibalik kudeta yang gagal tersebut.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, dan pemerintahannya menyalahkan Gulen yang mendalangi upaya kudeta pada hari Jumat di mana lebih dari 200 orang tewas dan 1.400 terluka. Ankara telah menyerukan ekstradisi Gulen dari Amerika Serikat, di mana ia tinggal di salah satu wilayah di Pennsylvania yang bernama Saylorsburg.

Namun, Gulen, 75 tahun, menolak tuduhan bahwa ia terlibat dalam usaha tersebut dan mengatakan bahwa Erdogan yang mungkin harus disalahkan.

ANADOLU AGENCY | KTVN | REUTERS | RT | YON DEMA

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

13 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

13 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

15 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

18 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

20 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

20 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

20 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

23 hari lalu

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani

Baca Selengkapnya