Pajang Beruang Kutub Hidup di Akuarium, Mal di Cina Diprotes  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 21 Juli 2016 06:24 WIB

22 tahun hidup sendiri di habitat yang tidak sesuai membuat Arturo stres dan menunjukkan perilaku aneh seperti sering melakukan gerakan berulang dengan maju mundur. boredpanda.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pemerhati hewan di Asia dan netizen membuat petisi mengkritik kebijakan manajemen pusat perbelanjaan Grandview, Guangzhou, Cina, yang memajang beruang kutub hidup di dalam akuarium. "Beruang ini menderita untuk tujuan apa?" kata Direktur Kesejahteraan Hewan di Asia Dave Neale seperti dikutip dari ABC News, Rabu, 20 Juli 2016.

Dave mengatakan beruang kutub tidak bisa ditempatkan di sembarang are. Hewan itu memerlukan ruang cukup besar untuk berlari, berburu, memanjat, hingga tidur. Dave menambahkan, ada daftar panjang yang dibutuhkan beruang dewasa.

Dave menjelaskan, beruang kutub memerlukan kandang yang benar-benar bebas, mirip habitatnya. Namun pihak mal menempatkan beruang itu di dalam akuarium untuk dipajang. Pengunjung kemudian dapat menonton dan berfoto dengan beruang itu.

Ia sudah berupaya menemui pihak perusahaan. Dave meminta beruang itu dibebaskan ke habitat aslinya. Namun permintaan itu, kata dia, tidak digubris pihak Grandview.

Mereka pun akhirnya membuat petisi yang mengkritik tindakan perusahaan tersebut. Netizen juga geram dengan perusahaan itu. "Kami akan terus membantu, kami akan terus mendorong untuk perubahan."

Netizen kemudian beramai-ramai membuat video yang mengkritik kondisi beruang itu, yang diberi judul "Beruang Kutub Paling Menyedihkan di Dunia". Video itu baru-baru ini viral dan membuahkan petisi sebanyak 311 ribu tanda tangan. Mereka mendesak agar pertunjukan akuarium beruang itu segera ditutup.

ABC NEWS | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

8 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

15 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya