Penembak 3 Polisi Baton Rouge Hanya Satu dan Ditembak Mati  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 18 Juli 2016 06:39 WIB

Polisi Dallas merespon tembakan yang dilepaskan oleh pengunjuk rasa di pusat kota Dallas, 7 Juli 2016. Penembak jitu menembak polisi selama protes dan menewaskan beberapa polisi. AP/Maria R. Olivas

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat, meyakini pelaku penembakan anggota kepolisian pada Ahad, 17 Juli 2016, berjumlah satu orang. Pejabat kepolisian setempat, Kolonel Mike Edmonson, mengatakan tak ada pelaku lain yang berkeliaran, seperti yang sempat diberitakan sebelumnya.

"Kami percaya pelaku yang telah menembak dan membunuh petugas kami adalah pelaku yang sama dengan yang terbunuh di lokasi," ucap Edmonson, seperti dilansir The Guardian. Belum ada keterangan resmi mengenai identitas pelaku penembakan.

Namun juru bicara kepolisian, Doug Cain, masih belum mau mengambil kesimpulan bahwa pelaku bekerja sendirian. Menurut dia, saat ini dua orang yang dianggap mencurigakan telah ditangkap di Addis, kota dekat Baton Rouge.

Edmonson menuturkan pelaku terlihat membawa senjata dan senapan. Pada pukul 08.40 waktu setempat, pelaku terlihat berjalan di salah satu area di toko serbaada. Dua menit kemudian, suara tembakan meletus, dan Edmonson mendapat laporan ada petugas yang terluka.

"Pukul 08.46, kami mendapat laporan bahwa tersangka menggunakan pakaian serbahitam berdiri di dekat tempat pencucian mobil," ujarnya.

Kepolisian langsung bergerak dan menembak pelaku saat di lokasi. Tiga polisi tewas akibat penembakan. Dua polisi merupakan anggota Kepolisian Baton Rouge dan satu polisi lagi merupakan wakil sheriff berumur 45 tahun. Sedangkan tiga orang lain terluka dengan satu di antaranya masih dalam kondisi kritis.

Ini merupakan serangan kedua kalinya terhadap polisi dalam dua minggu terakhir. Dalam serangan sebelumnya di Dallas, Texas, lima polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi.

Meski belum diketahui motif utama serangan tersebut, situasi di Baton Rouge dalam beberapa waktu terakhir memanas setelah polisi menembak mati warga kulit hitam pada 6 Juli 2016.

Penembakan oleh polisi itu memicu protes keras di masyarakat dan diduga menjadi pemicu serangan terhadap polisi di Dallas.

EGI ADYATAMA | THE GUARDIAN




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya