Penembakan terhadap Polisi, Obama: Serangan Pengecut  

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 05:21 WIB

Polisi Dallas menahan seorang sopir setelah beberapa petugas polisi ditembak di pusat kota Dallas, 7 Juli 2016. Penembak jitu menembak polisi selama protes dan menewaskan beberapa polisi. AP/LM Otero

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam keras penembakan terhadap polisi di Baton Rouge, Ibu Kota Louisiana, Amerika Serikat, Ahad, 17 Juli 2016. Dalam penembakan ini, tiga anggota polisi tewas tertembak dan empat terluka.

"Serangan ini merupakan tindakan pengecut yang tak mewakili siapa pun," kata Obama seperti dikutip The Guardian, Ahad, 17 Juli 2016.

Ini merupakan serangan terhadap polisi yang kedua kalinya dalam dua minggu terakhir. Dalam serangan sebelumnya di Dallas, Texas, lima orang polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi.

Obama mengatakan serangan ini merupakan serangan terhadap pelayan masyarakat, aturan hukum, dan masyarakat. "Ini harus dihentikan," katanya.

Obama menyatakan dukungan penuh bagi pemerintah setempat, termasuk kepolisian Baton Rouge. Ia meminta agar tak ada kesalahan dalam penyelesaian kasus ini dan menegaskan keadilan akan ditegakkan.

Salah satu calon Presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, juga turut berkomentar terhadap aksi ini. "Kami berduka atas petugas yang tewas di Baton Rouge hari ini. Berapa banyak penegak hukum dan masyarakat yang harus mati karena kurangnya kepemimpinan di negara kita? Kami menuntut hukum dan ketertiban," tulis Trump dalam akun Facebook resminya.

Pelaku penembakan tewas dalam baku tembak dengan pihak kepolisian. Polisi menegaskan, pelaku hanya ada satu orang dan telah terbunuh.

Belum diketahui motif utama serangan tersebut. Namun, situasi di Baton Rouge memanas setelah polisi menembak mati warga kulit hitam beberapa waktu sebelumnya.

Penembakan oleh polisi itu memicu protes keras di masyarakat dan diduga menjadi penyebab serangan terhadap polisi di Dallas.

THE GUARDIAN | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya