Soal Kudeta Turki, Ini Respons NATO dan AS  

Sabtu, 16 Juli 2016 10:25 WIB

Masyarakat pendukung presiden Recep Tayyip Erdogann menguasai tank militer Turki di Istanbul, 16 Juli 20-16. Militer Turki melakukan kudeta terhadap pemerintahan Erdogan dan memblokade Jembatan Bosphorus. Ismail Coskun/IHA via AP

TEMPO.CO, Istanbul - North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Antlantik Utara memberikan respons terkait percobaan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan di Turki. “NATO tidak akan menngganggu urusan dalam negeri di Turki,” ujar anggota senior Center fro American Progress Michael Werz, seperti dikutip CNBN News, Jumat 15 Juli 2016.

Hal ini dilakukan lantara NATO merupakan organisasi yang dibangun untuk membela anggotanya terhadap agresi dari musuh-musuh luar wilayah nasional. Seperti diketahui, Turki bergabung dengan NATO pada 1952 dan telah mempertahankan keanggotaannya terlepas dari kudeta militer di masa lalu dan gejolak institusi lainnya. Sebagai anggota, Turki dilindungi berdasarkan Pasal 5 dari pakta.

Dalam pasal tersebut,tertulis negara-negara anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua. Akibatnya semua anggota setuju bahwa, jika serangan bersenjata tersebut terjadi, masing-masing dari mereka akan membantu.

Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuturkan, pihaknya telah memantau situasi yang sangat tak stabil di Turki. AS menyatakan dukungan mutlaknya terhadap presiden Turki Erdogan, beserta pemerintahan sipil dan segenap lembaga demokrasi lainnya di Turki.

Lebih jauh, Werz menambahkan, pada dasarnya AS dipaksa untuk mendukung pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis. Terlebih, Turki merupakan sekutu AS. "Untuk AS, situasi ini menciptakan dilema.”

Di satu sisi, pemerintah AS harus membela pemerintah terpilih secara demokratis tersebut. Namun di sisi lain, AS mengetahui militer bisa menggagas dukungan yang cukup besar karena lelah dengan pemerintahan Turki yang semakin otoriter dan serangan teroris di negara mereka.

Saat ini, hubungan Erdogan dengan pemerintah AS tengah tegang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya ketidakpercayaan di pemerintahan AS. "Hanya Ada beberapa petinggi di pemerintah AS yang mau memberikan bantuan kepada Turki,” ucap Werz.

Adapun Presiden Erdogan terpilih sebagai presiden Turki pada 2014 dalam pemilihan presiden langsung pertama negara itu. Sebelumnya Erdogan menjabat sebagai perdana menteri Turki selama tiga periode.

CNBC NEWS | BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

5 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

8 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

12 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

13 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

13 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

15 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

18 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

20 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

20 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

20 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya