Taiwan Kirim Kapal Perang ke Laut Cina Selatan  

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 16:26 WIB

Ketua dan calon presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan, Tsai Ing-wen menyapa pendukungnya saat kampanye terakhir menjelang pemilu di Taipei, Taiwan, 16 Januari 2016. Tsai Ing Wen akan menjadi presiden setelah partai berkuasa, Kuomintang (KMT), mengaku kalah dalam hitung cepat hasil pemilu. REUTERS/Pichi Chuang

TEMPO.CO, Taipei - Pemerintah Taiwan mengirim satu kapal perang patroli ke Laut Cina Selatan pada hari ini, 13 Juli 2016, untuk mempertahankan wilayah maritimnya. Pengiriman kapal perang dilakukan sehari setelah Mahkamah Arbitrase Internasional memutuskan Cina tidak memiliki dasar hukum untuk menuntut 'hak sejarah' di perairan itu dan mempengaruhi klaim Taipei terhadap pulau-pulau di sana.

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan bertekad mempertahankan hak negara dan kepentingan nasional mereka sebelum melepas kapal perang tersebut menuju ke Pulau Taiping, sebuah pulau terbesar dalam gugusan Kepulauan Spratly yang dikelola Taiwan.

"Misi patroli ini akan menunjukkan tekad rakyat Taiwan mempertahankan hak negara mereka," kata Tsai kepada tentara di atas dek kapal dalam satu rekaman yang disiarkan stasiun televisi lokal, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 13 Juli 2016.

Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) di Den Haag, Belanda, pada Selasa, 12 Juli lalu, memutuskan Cina tidak memiliki dasar hukum untuk menuntut 'hak sejarah' ke atas pulau di Laut Cina Selatan. Mahkamah juga memutuskan Cina melanggar hak kedaulatan Filipina di perairan itu.

Bahkan Mahkamah memutuskan bahwa Pulau Taiping yang dikelola Taiwan adalah 'batu' dan tidak memberikan zona ekonomi eksklusif sekaligus melemahkan klaim negara itu atas perairan di sekitar pulau tersebut.

Pemerintah Taiwan mengatakan keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional tidak dapat diterima karena pengadilan arbitrase tidak mengundang Taipei secara resmi untuk mengambil bagian dalam proses itu atau meminta pandangannya.

Presiden wanita pertama Taiwan tersebut menolak putusan Mahkamah Arbitrase. Putusan itu, kata Tsai, tidak mengikat secara hukum karena Taiwan tidak pernah mengambil bagian dalam proses arbitrase. Namun pemerintah Taiwan masih akan mencari negosiasi multilateral untuk menyelesaikan sengketa.

"Kami selalu menganjurkan negosiasi multilateral dan cara-cara damai untuk menyelesaikan sengketa teritorial di Laut Cina Selatan. Dan kita bersedia untuk mengambil bagian dalam negosiasi dengan semua negara yang terlibat pada pondasi yang sama untuk memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata Tsai

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

4 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

5 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

17 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

20 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

23 hari lalu

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

Wisatawan yang mengunjungi pulau berbentuk penyu di Taiwan ini biasanya mengikuti tur mengamati paus dari April hingga Oktober.

Baca Selengkapnya