Keluarga Korban Teror Hamas Tuntut Facebook Bayar Rp 13,1 T

Reporter

Selasa, 12 Juli 2016 07:02 WIB

Guardian.co.uk

TEMPO.CO, New York- Keluarga dari lima warga Amerika Serikat yang terbunuh dalam lima serangan teror Hamas secara terpisah antara Juni 2014 dan Maret 2016 di Palestina dan Israel, menuntut ganti rugi ke Facebook di Pengadilan AS atas dugaan keterlibatannya dalam serangan tersebut.

Jumlah ganti rugi yang diminta oleh keluarga korban serangan Hamas di Gaza kepada perusahaan media sosial terbesar di dunia tersebut sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 13,1 triliun di Pengadilan Negeri Distrik New York. Penuntut mengajukan gugatan di bawah UU Anti-Terorisme 1992, yang memungkinkan rakyat AS yang menjadi korban serangan teroris di luar negeri untuk menuntut di pengadilan federal Amerika Serikat.

Robert Tolchin dan Nitsana Darshan Leitner, pengacara dari keluarga korban masing-masing 4 warga keturunan Israel-AS dan satu warga asli AS yang tewas dalam serangan di Tel Aviv, Jerusalem serta Tepi Barat mengatakan bahwa Facebook dengan sengaja telah memberikan dukungan material dan sumber daya untuk Hamas.

"Facebook telah dengan sengaja memberikan dukungan dan sumbangan secara material bagi Hamas dalam bentuk platform jaringan media sosial dan komunikasi layanan online," kata Nitsana, seperti yang dilansir Telegraph pada 11 Juli 2016.

Hamas yang mengaku bertanggung jawab pada serangan tersebut disebut telah menggunakan dan mengandalkan layanan platform jaringan sosial online dan komunikasi Facebook sebagai alat yang paling penting untuk memfasilitasi dan melakukan kegiatan teroris.

Humas Facebook yang diminta untuk mengomentari gugatan, mengatakan bahwa perusahaan belum bisa menanggapi masalah tersebutdan masih menunggu dan tunduk pada prosedur hukum.

Juru bicara Hamas __ terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat__, Sami Abu Zuhri menyebut gugatan itu adalah upaya Israel untuk memeras Facebook dan menuduh Israel berusaha untuk mengubah jaringan sosial menjadi alat mata-mata terhadap warga Palestina.

TIMES OF ISRAEL|TELEGRAPH|CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

37 menit lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

10 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

11 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

12 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

14 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya