Jelang Putusan Arbitrase, Ini Aksi Cina di Laut Cina Selatan

Reporter

Sabtu, 9 Juli 2016 20:27 WIB

Pulau buatan yang dibangun Tiongkok di Laut Cina Selatan. businessweek.com

TEMPO.CO, Beijing - Menjelang pembacaan putusan oleh pengadilan arbitrase internasional atas sengketa dengan Filipina atas Laut Cina Selatan, militer Cina menggelar latihan tempur di perairan yang dinilai strategis tersebut.

"Angkatan laut melakukan latihan tempur dengan antara Paracels dan Pulau Hainan di selatan China, Jumat kemarin," tulis PLA Daily, surat kabar resmi militer dalam situsnya, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu 9 Juli 2016.

CCTV, China Central Television, menyiarkan gambar latihan militer tersebut. Dari pesawat tempur dan kapal yang menembakkan rudal, helikopter yang lepas landas, dan kapal selam yang berada permukaan laut. "Latihan difokuskan pada operasi pengendalian udara, pertempuran laut dan peperangan anti-kapal selam", kata PLA harian, yang artikel yang diumumkan di situs Kementerian Pertahanan Cina.

Diduga, manuver ini dilakukan sebagai respons terhadap Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, Belanda yang rencananya akan membacakankeputusan atas sengketa wilayah antara Filipina dan Cina pada Selasa, 12 Juli 2016. Namun, militer Cina membantah tudingan tersebut. Menurut mereka, latihan militer tersebut adalah latihan rutin. Tidak terkait dengan putusan pengadilan.

Cina menegaskan kedaulatan atas hampir semua perairan Laut Cina Selatan. Untuk mendapatkan klaim terhadap wilayah itu, Cina mengubah perairan menjadi pulau buatan untuk menampung pesawat militer.

Filipina mengajukan gugatan terhadap Cina pada 2013 untuk menantang klaim Cina atas perairan tersebut. Manila mengatakan klaim itu melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang juga ditandatangani kedua negara.

Sementara itu, Beijing mengatakan pengadilan tersebut tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini. Pihak Beijing mengatakan akan mengabaikan putusan itu. Namun, pada Jumat kemarin, otoritas Filipina mengatakan pada Jumat itu bersedia untuk berbagi sumber daya alam dengan Cina di wilayah perairan tersebut.

Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay menyatakan kepada AFP, pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte berharap untuk segera memulai pembicaraan langsung dengan Cina. Ia mengatakan negosiasi berupa eksploitasi bersama cadangan gas alam dan lahan perikanan yang masuk dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.

CHANNEL NEWS ASIA | ARKHELAUS W.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

14 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

19 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya