AS Beri Sanksi Kim Jong Un, Korut Anggap Deklarasi Perang

Reporter

Jumat, 8 Juli 2016 21:01 WIB

Ekspresi Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat menyaksikan uji tembak rudal balistik Hwasong-10 pada 23 Juni 2016. Korea Utara sukses meluncurkan rudal balistik Hwasong-10 yang juga dikenal sebagai Musudan sejauh 400 km ke arah perairan. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara menganggap sanksi yang diberikan Amerika Serikat kepada Presiden Kim Jong Un dan 10 pejabat kabinet sebagai deklarasi perang. Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Amerika Serikat dianggap telah menghina pemimpin tertinggi mereka.

"Penjatuhan sanksi adalah tindakan permusuhan terburuk yang pernah dilakukan AS dan merupakan deklarasi perang terbuka terhadap Korea Utara karena telah jauh melampaui konfrontasi atas isu HAM,” demikian pendapat Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Sanksi yang diberlakukan AS untuk Kim Jong-un adalah membekukan semua aset pribadinya di AS dan melarang warga AS berbisnis dengannya. Kim Jong Un dituduh bertanggung jawab terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Korea Utara.

Departemen Luar Negeri Amerika menilai Kim dan 10 pejabat lainnya bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, berupa penyiksaan, pembunuhan, dan pemerkosaan. Para pejabat juga dituduh melacak dan membunuh pembelot yang melarikan diri di negara itu.

Banyak pelanggaran di kamp-kamp penjara politik yang berisi 80 ribu hingga 120 ribu tahanan. Selain itu, Korea Utara juga menerapkan sistem kerja paksa dan membatasi kebebasan berekspresi dan beragama.

Tak hanya sekali ini Korea Utara mengeluarkan gertakan untuk perang. Dalam setahun ini, negara yang memiliki senjata nuklir itu tercatat empat kali merespon dengan bahasa yang sama setelah mendapatkan kecaman dari Amerika Serikat maupun Korea Selatan.

Pada April, Korea Utara menyebut latihan militer Amerika dan Korea Selatan adalah sebuah deklarasi perang terbuka. Sebelumnya, saat Februari Kim Jong Un juga mengatakan frase yang sama sebelum latihan itu dilakukan oleh kedua negara. Kim saat itu memperingatkan tentara Amerika akan menjadi abu di Pasifik. "Mari kita buat Seoul dan Washington menjadi lautan api," ucap dia.

Kantor berita Korea Utara mengungkapkan lagi deklarasi perang pada pertengahan Februari. Hal itu terjadi karena Korea Selatan memprotes peluncuran rudal Korea Utara lalu menarik pabrik industri Kaesong yang dikelola bersama oleh kedua negara.

USATODAY | MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

7 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

7 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

9 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

12 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

14 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

16 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

20 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

23 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya