Lagi, Warga Kulit Hitam AS Tewas Ditembak Polisi

Kamis, 7 Juli 2016 21:27 WIB

Polisi dan pendemo saling berhadapan di kawasan South Florissant Avenue di Ferguson, Missouri, 24 November 2014. Michael Brown, remaja kulit hitam berusia 18 tahun ditembak mati oleh polisi karena dianggap bersenjata. AP/St. Louis Post-Dispatch, Christian Gooden

TEMPO.CO, St Paul - Pembunuhan rakyat sipil oleh polisi kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini menimpa seorang pria kulit hitam di Minnesota. Korban, Philando Castile, ditembak di dalam mobilnya sendiri.

Philando Castile ditembak mati oleh polisi di St Paul pada Rabu (6 Juli 2016). Sebuah video mengenai insiden tersebut menunjukkan bahwa korban ditembak justru ketika hendak menunjukkan Surat Ijin Mengemudi dan lisensi senjata apinya.

Lavish Reynolds, kekasih Castile, menceritakan bahwa mobil mereka diberhentikan oleh polisi lalulintas karena mengalami masalah pada lampu belakang. Polisi yang menyetop mereka menemukan ada senjata api laras pendek tersimpan dalam kendaraan.

Kepada polisi, Philando Castile mengaku memiliki surat ijin untuk kepemilikan senjata itu. Namun ketika Castile, 32 tahun, hendak meraih dompetnya untuk mengambil lisensi itu, tiba-tiba saja dia dihunjam timah panas sebanyak empat kali. Pria yang bekerja sebagai supervisor kantin di sekolah Montessori tersebut akhirnya tewas bersimbah darah akibat luka tembak yang dideritanya.

"Anda menembak empat peluru ke dia, Pak. Dia hanya ingin mengambil lisensi dan tanda pendaftarannya, Pak," kata Reynolds kepada petugas seperti yang terdengar dalam video itu.

Pihak kepolisian setempat membela diri dengan mengatakan bahwa petugas mereka telah mengikuti prosedur yang tepat. Mereka mengatakan bahwa Castile tidak mengikuti perintah ketika disuruh untuk mengangkat tangannya.

Peristiwa tragis ini merupakan insiden kedua dalam sepekan terakhir. Sebelumnya pada Selasa (5 Juli 2016) seorang pria kulit hitam bernama Alton Sterling, ayah lima anak, berusia 37 tahun, juga ditembak mati oleh polisi dalam insiden di Baton Rouge, Louisiana.

Gelombang protes merebak di seluruh Amerika Serikat menanggapi dua kasus penembakan tersebut. Di Baton Rouge, Louisiana, ratusan orang berkumpul untuk meminta keadilan untuk Alton Sterling.

Sepanjang 2015, terdapat 1.152 kasus pembunuhan warga sipil oleh polisi AS. Sebanyak 30 persen korbannya adalah warga kulit hitam dan 97 persen dari kasus pembunuhan tersebut tidak diikuti dengan sanksi apapun untuk polisi penembaknya.

BBC|GUARDIAN|NY DAILY NEWS|YON DEMA


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya