TEMPO.CO, Istanbul - Setidaknya 10 orang tewas dan 20 orang lainnya luka-luka akibat dua ledakan yang terjadi di Bandara Internasional Ataturk Istanbul, Turki, berdasarkan pernyataan pejabat pemerintah setempat. Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag menyatakan ledakan di bandara internasional terbesar di Turki itu menyebabkan kematian.
Seorang pejabat lokal menyatakan kepada lembaga siaran resmi pemerintah Turki bahwa dua orang penyerang telah melepaskan tembakan dengan senapan mesin serta bom bunuh diri di luar bandara yang terkenal paling sibuk di dunia itu, sebelum keduanya melewati pos pemeriksaan keamanan pertama.
Serangan terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Itu merupakan waktu sibuk akibat kedatangan penerbangan dari Eropa dan keberangkatan ke Teluk Persia serta bagian lain di wilayah itu. Akibat ledakan tersebut, pejabat senior Amerika Serikat secara resmi mengumumkan semua jadwal penerbangan dari dan ke Istanbul sementara ditangguhkan.
Ledakan itu juga terjadi satu hari setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperbarui peringatan wisata bagi Turki, menyarankan wisatawan asing, termasuk Amerika, bahwa mereka secara eksplisit telah menjadi target oleh organisasi teroris internasional, termasuk di dalamnya jasa penerbangan.
Pada Maret lalu, Amerika Serikat pernah memesan kepergian anggota keluarga pejabat pemerintah Amerika Serikat ke Provinsi Izmir sekitar 26 Juli 2016. Seperti dilansir dari ABC News, belum diketahui secara pasti kondisi terakhir Bandara Ataturk saat ini. Yang jelas, ledakan itu muncul tiga bulan seusai ledakan terencana di bandara internasional di Brussels.
Turki telah berurusan dengan beberapa ancaman keamanan yang berasal dari kelompok separatis Kurdi, termasuk ISIS. Pada awal Juni ini, serangan bom mobil di sebuah bus polisi juga menewaskan tujuh petugas dan empat penduduk sipil di pusat Kota Istanbul. Serangan ini menjadi serangan terbesar ke empat di Turki tahun ini.
ABC NEWS | DESTRIANITA KUSUMASTUTI
Berita terkait
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM
3 hari lalu
Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaErdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina
10 hari lalu
Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.
Baca SelengkapnyaItalia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini
11 hari lalu
Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?
Baca Selengkapnya15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa
11 hari lalu
Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.
Baca SelengkapnyaJelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru
13 hari lalu
Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut
Baca Selengkapnya5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China
17 hari lalu
Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.
Baca SelengkapnyaDesak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
18 hari lalu
Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca SelengkapnyaErdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri
18 hari lalu
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaIsrael Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
19 hari lalu
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.
Baca SelengkapnyaPantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia
21 hari lalu
Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani
Baca Selengkapnya