Dubes Inggris: Hasil Referendum Harus Dihormati  

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 25 Juni 2016 16:39 WIB

Dubes Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam Malik, dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, 19 Desember 2014. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, memberikan keterangannya soal hasil referendum Inggris untuk keluar dari Uni Eropa pada Jumat, 24 Juni 2016.

“Pemerintah Inggris akan terus menstabilkan pemerintahan dan menyerahkan tampuk pemerintahan kepada Perdana Menteri yang baru pada Oktober mendatang,” kata Moazzam, Sabtu, 25 Juni 2016.

Dia mengatakan hasil itu adalah keputusan warga Inggris yang harus dihormati. Ada sebagian yang kecewa dan juga ada sebagian yang senang atas keputusan itu, karena keputusan tersebut merupakan visi baru untuk Inggris pada abad ke-21. “Sekarang saatnya mengesampingkan perbedaan untuk persatuan dan kebersamaan,” ujar Moazzam.

Inggris juga akan melakukan negosiasi lanjutan dengan Uni Eropa ihwal keluarnya Inggris dari Uni Eropa. “Negosiasi dan implementasi membutuhkan waktu. Kami akan melanjutkan hubungan kami dengan Uni Eropa,” ujarnya.

Moazzam mengatakan Inggris akan tetap menjadi anggota G20, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, NATO, serta menjadi negara yang berkomitmen untuk mengalokasikan 2 persen dari produk domestik bruto untuk belanja pertahanan dan 0,7 persen pendapatan nasional untuk pembangunan.

Perdagangan antara Inggris dan Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Moazzam mengatakan tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan kesepakatan yang sudah dibuat antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri David Cameron. “Kita akan terus bekerja sama,” ucapnya.

CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya