Shopie, seorang penulis makanan mencoba mesin Foodini untuk membuat makanan yang dicetak langsung secara 3D. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Jakarta -Anda lapar dan ingin makanan segera tersaji di hadapan Anda? Alat pencetak 3D ini segera menghadirkan makanan kesukaan Anda tanpa perlu repot meraciknya terlebih dahulu. Cukup Anda tekan tanda Print, maka dalam hitungan menit makanan hadir di hadapan Anda.
Teknologi cetak 3D terbaru telah menyediakan aplikasi untuk memasak dan menyediakan makanan dengan cara dicetak. Tentu saja makanan hasil cetakan teknologi 3D ini benar-benar makanan yang dikonsumsi manusia.
Teknologi mesin cetak 3D unik ini seperti dikutip dari dailyamail.co.uk, Minggu, 19 Juni 2016, akan mengubah cara manusia makan. Foodini, begitu pembuat teknologi 3D menyebut nama mesin untuk mencetak makanan. Mesin ini diklaim sebagai revolusi cara makan manusia.
Cara kerjanya mirip dengan mencetak benda-benda dengan teknologi 3D. Mesin pencetak mampu mencetak ratusan jenis makanan. Tinggal klik Print dengan mouse, mesin cetak akan bekerja sesuai jenis makanan yang diminta untuk dicetak dan dihadirkan untuk dimakan.
Natural Machines, nama perusahaan pemilik mesin cetak teknologi 3D untuk makanan menjelaskan cara kerjanya. Pertama untuk memulai kerja, setiap bentuk bahan mentah makanan akan dikompres. Untuk kemudian dicetak.
Printer berbentuk kapsul berisi bahan makanan dasar. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk mencetak makanan sesuai disain yang terdapat di perangkat lunak komputer sesuai permintaan konsumen.
Setelah itu, makanan hasil cetak keluar, lalu makanan siap dimasak dengan menggunakan alat masak seperti oven.
Beberapa koki menyatakan ketertarikan mereka terhadap mesin pencetak makanan yang unik ini. Mesin Foodini ini dibrandol seharga 1.600 pound atau Rp 30,6 juta per unit. Anda berminat? DAILYMAIL.CO.UK | MARIA RITA
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.