Ayah Korban Teror Paris Tuntut Google, Facebook, dan Twitter  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 18 Juni 2016 11:31 WIB

Potongan video yang menampilkan wajah seorang pria anggota ISIS, Ukasha al-Irak dimana video tersebut diterbitkan pada 24 Januari 2016. Video tersebut menampilkan 9 wajah pelaku teroris Paris yang diduga kuat diambil sebelum aksinya pada 13 November 2015 lalu. REUTERS

TEMPO.CO, Long Beach - Seorang pria di Long Beach, Amerika Serikat, menggugat Google karena mengklaim raksasa situs pencari tersebut bertanggung jawab atas kematian anaknya. Dailymail melaporkan, Reynaldo Gonzalez juga menggugat Twitter dan Facebook karena “membiarkan kekerasan tersebar”.

Pada 13 November tahun lalu, anak perempuan Gonzalez, Nohemi, 23 tahun, tewas ditembak di sebuah restoran di Paris, Prancis, oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam kejadian tersebut, sembilan militan ISIS membunuh lebih dari 130 warga sipil dalam waktu tiga jam di sekitar Paris.

Gonzalez, ayah dari satu-satunya warga Amerika yang menjadi korban serangan Paris, mengklaim “kekerasan” seperti propaganda militan ISIS, video penggal kepala, dan aktivitas merekrut di situs sosial dibiarkan tanpa pembatasan. Dia juga mengklaim Google, Facebook, dan Twitter meraup untung di situs yang melibatkan militan ISIS.

Gonzalez mengajukan gugatan pada Selasa, 14 Juni 2016, di Pengadilan Negeri Distrik California Utara. "Twitter, Facebook, dan Google (YouTube) membantu pertumbuhan ISIS selama beberapa tahun terakhir yang menjadikan mereka kelompok teroris paling ditakuti di dunia," bunyi gugatan itu, seperti dilansir Washington Times, Kamis, 16 Juni 2016.

Nohemi adalah satu dari 130 orang yang dibunuh militan ISIS dalam serangkaian serangan terkoordinasi di Paris pada 13 November 2016. Dia tewas saat tengah makan dengan teman-temannya di La Belle Equipe, bistro yang sangat populer di Paris.

Nohemi dilaporkan berada di antara 17 siswa yang menghadiri Strate School of Design di Paris sebagai bagian dari program semester luar negeri di California State University, Long Beach.

Gugatan itu datang beberapa hari setelah terjadinya insiden serangan teroris mematikan dalam sejarah Amerika Serikat sejak 9/11. Omar Mateen, yang membunuh 49 orang dan melukai 53 lain di sebuah klub malam gay di Orlando, dikatakan sebagai penggemar video pemenggalan ISIS.

WASHINGTON TIMES | YON DEMA




Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

7 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

8 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

10 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

10 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

15 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

16 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

17 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

19 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya