Salah Pasang Warna Bendera, Facebook Minta Maaf kepada Filipina  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 15 Juni 2016 16:22 WIB

KAA, Bendera nasional Filipina. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Manila - Facebook secara resmi mengeluarkan pemintaan maaf kepada segenap warga Filipina karena secara tidak sengaja menyatakan negara itu sedang berperang. Padahal kalimat yang ingin disampaikan sebenarnya adalah ucapan selamat menyambut hari kemerdekaan Filipina.

Raksasa media sosial itu mengucapkan “Selamat Hari Kemerdekaan” kepada rakyat negara itu pada Minggu, 12 Juni 2016, dengan menampilkan bendera Filipina. Tapi bendera yang ditampilkan itu terbalik dengan warna merah di atas, bukan biru seperti biasanya. Di Filipina, posisi bendera seperti itu berarti negara itu sedang berperang.

Facebook, yang sering memberi ucapan selamat untuk hari-hari besar nasional negara-negara di seluruh dunia, meminta maaf atas kesalahan itu. "Ini tidak disengaja, dan kami meminta maaf. Kami sangat peduli tentang komunitas di Filipina. Dan dalam upaya menghubungkan semua pada hari kemerdekaan, kami membuat kesalahan," kata Facebook dalam pernyataannya, seperti yang dirilis AFP, Selasa, 14 Juni 2016.

Kesalahan itu disambut dengan kombinasi rasa marah dan lelucon di negara itu dari beberapa peselancar di dunia maya. "Dear @facebook: Ini bukan hari kemerdekaan yang bahagia jika bendera kami seperti ini," kata pengguna Twitter, @econcepcion.

Namun aktivis Jonas Bagas dengan sedikit bercanda mengaitkan kesalahan itu dengan hukum dan perintah kontroversial Presiden Rodrigo Duterte yang membayangkan pasukan keamanan membunuh ribuan penjahat.

"Kita akan menerima perintah tembak sampai mati tidak lama lagi serta imbalan untuk menghapus penjahat yang memenuhi dinding Facebook dan jalan raya. Negara apa yang kita duduki saat ini," ucap Bagas dalam Facebook.

Di negara dengan lebih seratus juta penduduk itu, Filipina memiliki 51 juta pengguna aktif Facebook. Jaringan sosial itu bukan yang pertama memicu keributan terkait dengan bendera Filipina.

Pada 2010, Amerika Serikat meminta maaf karena menggabungkan warna merah dan biru bendera Filipina ketika pertemuan antara Presiden Barack Obama dan pemimpin Asia Tenggara di New York.

MANILA TIMES | YON DEMA


Baca juga:
Prancis, Jerman atau…: Ini Rahasia Penentu Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa





Advertising
Advertising

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya