Paus Tolak Donasi 16,666 Juta Peso karena Ada Angka Iblis 666

Reporter

Rabu, 15 Juni 2016 02:37 WIB

Paus Fransiskus berbicara kepada reporter dalam pesawat penerbangan dari Roma ke Kuba, 12 Februari 2016. Diharapkan pertemuan tersebut akan mempererat hubungan antara kedua gereja yang terpecah. Alessandro Di Meo/Pool Photo-AP

TEMPO.CO, Buenois Aires - Paus Fransiskus menolak menerima donasi 16.666.000 peso dari Presiden Argentina karena dalam jumlah itu terdapat angka 666 yang dikenal sebagai angka Iblis.

Paus Fransiskus, yang merupakan mantan Uskup Agung Buenos Aires, telah lama mendukung program sosial di negara asalnya, Argentina, tapi tak biasa bertemu langsung dengan Presiden Mauricio Macri yang berasal dari partai sayap kanan, yang lebih berorientasi ke arah ekonomi.

Paus Fransiskus tak suka dengan sejumlah kebijakan Presiden Macri, seperti kenaikan tarif listrik rumah tinggal hingga 500 persen dan kenaikan ongkos transportasi 100 persen yang telah memukul warga miskin di Argentina.

Harian Inggris, The Guardian, menyebut, ketegangan antartokoh tersebut kian memburuk setelah Paus Fransiskus menolak tawaran bantuan dana 16.666.000 peso (Rp 16,2 miliar) dari Presiden Macri.

Sumbangan itu diberikan atas nama pemerintah Argentina kepada Yayasan Pendidikan Scholas Occurentes yang disponsori Paus Fransiskus.

President Macri memberikan sumbangan tersebut awal Juni lalu, tak lama setelah bintang-bintang Hollywood, seperti George Clooney, Richard Gere, dan Salma Hayek, setuju menjadi duta proyek amal itu.

Tapi, Vatican Insider, yang berfokus pada urusan kepausan, mengabarkan, Paus Fransiskus telah menulis surat kepada cabang yayasannya di Argentina dan meminta mereka mengembalikan sumbangan Presiden.

Dalam surat itu, Paus Fransiskus dikabarkan menulis: “Saya tak suka angka 666.”

Tapi, yang pasti, Paus Fransiskus tak suka dengan pemberitaan media yang menyebutkan sumbangan itu merupakan sinyal membaiknya hubungan Paus dan Presiden Macri.

Scholas Occurentes kemudian mengembalikan sumbangan itu dengan mengatakan, “Ada pihak-pihak yang mencoba menyalahpahami tindakan lembaga ini dengan maksud menciptakan kebingungan dan perpecahan di kalangan rakyat Argentina.”

Tapi, setelah pertemuan dengan Paus Fransiskus, Menteri Luar Negeri Argentina, Susana Malcorra, mengatakan, “Tak ada kebencian dengan sang Presiden. Pembicaraan kami sangat alami dan penuh warna, tanpa membahas perbedaan filosofi.”

Sementara itu, seorang penasihat di Vatikan, Juan Grabois, mengungkapkan, “Siapa pun yang berpikir memberikan sejumlah uang, terutama uang rakyat kepada sebuah yayasan yang terkait langsung atau tidak langsung dengan Paus Fransiskus, dan mereka merasa telah berbaikan dengan Sri Paus, adalah orang yang bodoh.”

Tak jelas kenapa jumlah uang donasi itu 16.666.000.



DAILYMAIL | A. RIJAL



Baca juga:
Ssst…Inilah Elemen Rahasia Penentu Calon Juara Euro 2016
Begini Asal Usul Hooligan Rusia Versus Inggris


Advertising
Advertising



Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

20 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

33 hari lalu

Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

Angel Alfredo Vera jadi pelatih baru RANS Nusantara FC, tugas utamanya untuk terhindar dari zona degradasi di sisa Liga I 2023-2024. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

37 hari lalu

Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

Esther Cunio, 90 tahun, batal diculik Hamas pada serangan 7 Oktober setelah mengaku satu kampung dengan pesepak bola Argentina Lionel Messi

Baca Selengkapnya

Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

38 hari lalu

Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

Isabel Martnez de Peron atau Isabel Peron merupakan mantan presiden Argentina yang menjabat masa 1974-1976. Hari ini 55 tahun silam ia mulai dipenjara

Baca Selengkapnya

Profil Legenda Timnas Argentina Hernan Crespo, Pelatih Al Ain FC yang Singkirkan Al Nassr dan Cristiano Ronaldo

45 hari lalu

Profil Legenda Timnas Argentina Hernan Crespo, Pelatih Al Ain FC yang Singkirkan Al Nassr dan Cristiano Ronaldo

Al Ain berhasil menyingkirkan klub Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Berikut profil pelatih Al Ain, Hernan Crespo legenda timnas Argentina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Federico Redondo, Gelandang Baru Inter Miami

25 Februari 2024

Mengenal Federico Redondo, Gelandang Baru Inter Miami

Federico Redondo telah menandatangani kontrak untuk memperkuat Inter Miami, klub yang dihuni Lionel Messi

Baca Selengkapnya

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

12 Februari 2024

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

6 Februari 2024

Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

Brasil, Paraguay, Argentina, dan Venezuela bersaing dalam babak kualifikasi final round robin untuk Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

MotoGP Argentina 2024 Terancam Batal, Presiden Turun Tangan

30 Januari 2024

MotoGP Argentina 2024 Terancam Batal, Presiden Turun Tangan

Grand Prix MotoGP Argentina 2024 dikabarkan terancam batal karena kebijakan baru di negara tersebut.

Baca Selengkapnya