Iklan Detergen Cuci Pakaian di Cina Dituding Rasis, Kenapa?

Reporter

Minggu, 29 Mei 2016 14:46 WIB

Seorang pengunjung melihat mesin cuci Panasonic dalam pameran elektronik IFA di Berlin, Jerman, Jumat 5 September 2014. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Beijing - Iklan komersial produk detergen pencuci pakaian di Cina telah menuai banyak kritik dari netizen di negara-negara Barat. Iklan detergen Qiaobi dituding rasis.

Berawal dari tayangan iklan detergen yang menayangkan seorang pria berkulit hitam memasukkan barang miliknya yang akan dicuci di mesin cuci.

Pria itu bersiul dan mengedipkan mata ke arah seorang perempuan Cina yang menyapanya di dekat mesin cuci. Perempuan itu kemudian memasukkan kotak detergen ke mulut pria itu dan mendorong kepalanya masuk ke mesin cuci.

Menunggu hasilnya, perempuan itu duduk di atas penutup mesin cuci. Beberapa saat kemudian muncul pria Asia dengan pakaian bersih. Perempuan itu tersenyum. Pria berkulit hitam telah bersalin kulit jadi kulit Asia.

"Ini benar-benar rasis. Ini juga pengingat bahwa sikap terhadap ras dan warna kulit di Cina bisa jadi sangat buruk," ujar Voc.com, seperti dikutip dari Channel News Asia, 29 Mei 2016.

Juru bicara pembuat iklan komersial menolak tudingan iklan detergen itu rasis. "Kami hanya mempromosikan produk dan kami tidak pernah berpikir tentang isu rasis," kata juru bicara perusahaan kosmetik Leishang yang memproduksi detergen itu.

Malah media asing dinilai terlalu sensitif terhadap isu itu.

Iklan ini telah memprovokasi munculnya amarah di sejumlah situs berita di Amerika Serikat. Sekitar 2.000 komentar bermunculan di media sosial begitu video tentang iklan itu muncul di situs populer Youku. Sedangkan di Cina, masalah munculnya iklan rasis itu hanya mendapat perhatian kecil.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

12 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya