Obama Larang Kata-kata Rasisme dalam Semua Hukum AS  

Selasa, 24 Mei 2016 08:57 WIB

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama melambaikan tangan saat keluar dari pesawat Air Force One di Bandara Internasional Havana, Kuba, 21 Maret 2016. Obama merupakan presiden Amerika pertama yang berkunjung ke Kuba sejak 88 tahun. REUTERS/stringer

TEMPO.CO, New York – Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani undang-undang baru yang melarang penggunaan kata-kata yang dianggap berbau rasis dan menyerang kaum minoritas dari semua hukum federal.

Undang-undang yang disponsori dan diusulkan anggota kongres dari Demokrat di Negara Bagian New York, Grace Meng, disebut sebagai upaya "memodernisasi hal yang berkaitan dengan minoritas" dan menggantikan istilah dalam berbagai peraturan kesehatan masyarakat yang ditulis pada akhir 1970-an dengan istilah yang dianggap lebih benar secara politis.

Kini warga Amerika keturunan Asia tidak bisa lagi disebut "Oriental" dan harus disebut sebagai "Asian American". Warga berkulit hitam dilarang disebut "Negro" dan harus disebut "African American". Warga keturunan Spanyol atau dari negara yang berbahasa Spanyol disebut "Hispanics". Sedangkan warga asli Indian tidak lagi disebut "American Indian", melainkan "Native American".

"Banyak istilah ras tidak memiliki tempat dalam hukum federal karena bersifat menyerang ras tertentu dan sangat menghina," kata Meng dalam pernyataannya, seperti dikutip koran The Independent.

Meng mengucapkan terima kasih kepada Presiden Obama yang telah menyetujui usulnya untuk menyingkirkan semua istilah kuno tersebut dari hukum Amerika.

Saat menjabat sebagai anggota legislatif di New York, Meng juga mendorong undang-undang yang sama untuk menghilangkan penggunaan kata tersebut pada 2009.

Undang-undang HR 4238 tersebut secara bulat disahkan Kongres Amerika Serikat pada Februari 2016 dan oleh Senat pada Mei 2016. Obama kemudian menandatanganinya menjadi undang-undang pada Jumat, 20 Mei 2016.

ABC NEWS | INDEPENDENT | CNN | YON DEMA




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya