Indonesianist Asal Australia, Robert Cribb, Dipecat dari ANU

Reporter

Senin, 23 Mei 2016 14:26 WIB

Professor Robert Cribb. youtube.com

TEMPO.CO, Sydney - Seorang profesor pemerhati dan pencinta Indonesia di Australia, Robert Cribb, menjadi satu dari 12 staf pengajar yang dipecat oleh pihak rektorat Australian National University (ANU).

Pemberhentian tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi di School of Culture History and Language (CHL) yang berada di bawah payung ANU. Pemberhentian secara sepihak tersebut oleh pihak universitas menyisakan tanda tanya di benak Cribb yang selama ini peduli dalam setiap persoalan sosial di Indonesia.

Cribb, yang merupakan seorang peneliti dan pengajar di ANU, mengatakan dia belum mengetahui alasan dirinya dipecat dari universitas tersebut. "Saya belum diberikan alasan apa pun untuk pemecatan ini, selain pernyataan samar bahwa saya tidak cocok di sekolah baru," kata Cribb, seperti dilansir Woroni.au pada 21 Mei 2016.

Profesor yang telah menerbitkan puluhan buku tersebut adalah seorang pengajar yang memfokuskan diri untuk mempelajari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Myanmar. Tema penelitiannya adalah kekerasan dan kejahatan massal, identitas nasional, politik lingkungan, dan geografi sejarah.

Salah satu penelitian terkait dengan Indonesia yang paling menarik perhatian Cribb ketika dia membahas mengenai pembantaian massal terhadap pengikut Partai Komunis Indonesia 1965. Bahkan penelitiannya tersebut dibuatkan buku yang diberi judul The Origins of Massacre in Indonesia.

Selain itu, dia turut memperhatikan kelangsungan hutan Kalimantan, terutama terhadap kelestarian orang utan, serta masih banyak lagi buku-buku dan jurnal ilmiah yang berhubungan dengan lingkungan dan politik di Indonesia.

Selain Cribb, terdapat sebelas staf pengajar lain yang dipecat. Bahkan beberapa di antaranya merupakan profesor yang dikenal aktif menerbitkan buku dan jurnal penelitian yang berpengalaman, salah satunya Profesor C. John Powers.

Pihak ANU sendiri sebelumnya menjelaskan bahwa penutupan dan pengurangan staf tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi dan kekurangan biaya operasional universitas. Namun ANU tidak menjelaskan kenapa fakultas tersebut dan 12 staf berpengalaman itu yang harus menjadi korban.

WORONI | YON DEMA

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

53 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

21 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya