AS Cabut Sebagian Sanksi Ekonomi untuk Myanmar  

Reporter

Rabu, 18 Mei 2016 14:57 WIB

Presiden baru Myanmar Htin Kyaw (kiri), bersama dengan presiden sebelumnya Thein Sein, dalam acara serah terima jabatan di Naypyitaw, Myanmar, 30 Maret 2016. Htin Kyaw dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi NLD menggantikan Thein Sein, yang memperluas reformasi selama lima tahun masa pemerintahannya. Nyein Chan Naing/Pool Image via AP

TEMPO.CO, Naypyidaw - Amerika Serikat segera mencabut sebagian sanksi ekonomi terhadap Myanmar setelah negara itu kembali dipimpin pemerintah sipil. Selama lebih dari lima dekade, Myanmar—yang sempat dikenal dengan nama Burma—berada di bawah penguasa rezim militer yang represif.

"Transfer kekuasaan kepada pemerintah sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi dan partai pro-demokrasinya tahun lalu adalah tonggak bersejarah," kata Wakil Menteri Keuangan Amerika Adam Szubin saat mengumumkan rencana pencabutan sebagian sanksi ekonomi ke Myanmar, Selasa, 18 Mei 2016.

"Tindakan kita hari ini menunjukkan dukungan yang kuat untuk kemajuan politik dan ekonomi negara ini," ujar Szubin. Menurut dia, terpilihnya pemerintah sipil di Myanmar adalah tujuan utama dari kebijakan pemberian sanksi.

Channel News Asia, Rabu, 18 Mei 2016, melaporkan bahwa sanksi yang dihapus adalah pembatasan perdagangan reguler dan kegiatan keuangan dari warga Amerika yang tinggal di Myanmar, juga sanksi blacklist atas tiga bank Myanmar. Kini, orang Amerika dapat melakukan bisnis dengan bank mana pun di negara itu.

Adapun tujuh BUMN, yang sebelumnya masuk daftar hitam Amerika, masuk daftar tunggu untuk dihapus dari daftar hitam.

Kebijakan Amerika dipercaya akan menghapus kendala sulit untuk warganya yang ingin berinvestasi di Myanmar. "Langkah-langkah ini akan membantu untuk memfasilitasi perdagangan dan, pada gilirannya, membantu rakyat serta pemerintah Myanmar mencapai masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera," tutur Szubin.

Dia menambahkan, untuk taipan bisnis Myanmar, Steven Law—anak dari Lo Hsing Han, pedagang heroin terkenal, tetap berada dalam daftar hitam sejak 2008 bersama perusahaan pada kelompok usaha Asia World.

CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

23 menit lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

53 menit lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

15 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

15 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

15 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

16 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya