Panglima perang Afghanistan, Gulbuddin Hekmatyar. latimes.com
TEMPO.CO, Kabul - Dia adalah sekutu CIA ketika melawan Uni Soviet, sahabat Osama bin Laden, dan dikenal sebagai pemimpin bengis yang pasukannya membunuh ribuan warga sipil ketika terjadi perang saudara di Afganistan.
Pemimpin itu adalah Gulbuddin Hekmatyar, yang sekarang mencoba membuka lembaran baru dalam hidupnya dengan menciptakan perdamaian bersama pemerintah Afganistan.
Hekmatyar, pemimpin organisasi militan Hezb-i-Islami, bersepakat melakukan gencatan senjata guna mengakhiri masa pengasingannya selama dua dekade sejak terjadi konflik di dalam negeri.
Pria yang sekarang berusia 60 tahun itu hidup di pengasingan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada 1996. Hezb-i-Islami digambarkan sebagai sebuah kelompok pemberontak terbesar kedua di Afganistan, tapi memiliki sedikit pejuang. Bekas pendukung Hekmatyar justru membelot ke Taliban.
Bekas Menteri Dalam Negeri Afganistan, Mohammad Umer Daudzai, sangat senang atas dukungan Hekmatyar terhadap perdamaian, tapi dia meragukan hal itu dapat mengurangi peperangan di sana.
"Hekmatyar tidak memiliki pasukan dalam jumlah besar di medan laga," kata Daudzai.
Sekarang ini, Hekmatyar diyakini tinggal di Pakistan. Dia dianggap sebagai salah satu tokoh teroris internasional oleh pemerintah Amerika Serikat dan memiliki hubungan dekat dengan Bin Laden ketika Al Qaeda menjadikan Afganistan sebagai basis pertahanan.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Pajhwok, Mohammad Amin Karim, wakil dari juru runding perdamaian, mengatakan, menjelang pertemuan antara kelompok Hekmatyar dan Dewan Perdamaian Tinggi Pemerintah, Hekmatyar meminta namanya dihapus dari daftar teroris Amerika Serikat.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.