Kongres Dibuka, Korea Utara Tutup Akses untuk Jurnalis

Reporter

Jumat, 6 Mei 2016 16:22 WIB

Polisi mengatur lalu lintas dekat lokasi Kongres Workers Party of Korea (WPK) di Pyongyang, Korea Utara, 6 Mei 2016. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara resmi membuka kongres partai penguasa pada Jumat, 6 Mei 2016. Ini adalah pertemuan ketujuh Partai Pekerja Korea Utara sejak yang pertama digelar pada 1980.

Ribuan delegasi dari seluruh Korea Utara menghadiri kongres yang diadakan di gedung The April 25 House of Culture di Ibu Kota Pyongyang tersebut.

Acara pembukaan tertutup bagi umum. Wartawan yang diundang pun hanya diizinkan meliput suasana luar gedung dan arak-arakan petinggi partai masuk gedung. Penjaga keamanan berpakaian jas dan dasi dengan rapi berbaris mengelilingi gedung pertemuan dan puluhan bus kosong yang diparkir di luar.

Jalan-jalan di Ibu Kota tampak dipenuhi bendera nasional dan Partai Pekerja serta spanduk yang bertuliskan, "Pemimpin besar Kim Il-sung dan Kim Jong-il akan selalu bersama kita."

Seperti dilansir Reuters pada 6 Mei 2016, upacara yang dibuka pada pagi hari tersebut diwarnai hujan ringan yang turun sesaat.

Agenda dan durasi acara ini tidak diketahui. Tapi para ahli menuturkan Kim Jong-un kemungkinan akan memperkenalkan program barunya yang disebut kebijakan "Byongjin", yang merupakan dorongan simultan terhadap pembangunan ekonomi dan kemampuan nuklir. Kongres tersebut diduga juga akan digunakan Kim Jong-un untuk lebih memantapkan kekuasaannya atas negara yang semakin terisolasi demi senjata nuklir tersebut.

Di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, kegiatan pasar ekonomi informal telah diizinkan untuk tumbuh, meskipun belum secara resmi diadopsi sebagai kebijakan pemerintah.

Namun yang pasti, taksi dan mobil pribadi di jalan-jalan mulai ramai terlihat, toko-toko mulai menjual lebih banyak barang, serta pekerjaan konstruksi bangunan yang mulai terlihat membuktikan bertumbuhnya kemakmuran dan konsumsi penduduk Pyongyang.

Kim Jong-un juga agresif mengembangkan senjata nuklir dan teknologi rudal balistik. Pada Maret 2016, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi sanksi terbaru dalam serangkaian resolusi terhadap Korea Utara, yang melakukan uji coba senjata nuklir keempat di pada Januari lalu.

REUTERS | BBC | YON DEMA




Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

7 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

8 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

13 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

14 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

16 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

20 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

23 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya