TEMPO.CO, Manila - Kelompok militan pemberontak Filipina, Abu Sayyaf, kembali membebaskan seorang sandera. Kali ini yang dibebaskan adalah seorang wanita asal Cina, Yahong Tan Lim, yang diculik hampir dua tahun lalu dari Basilan.
Inspektur Wilfredo Cayat, Kepala Kepolisian Provinsi Sulu, mengatakan bahwa Yahong Tan Lim dibebaskan pada Selasa, 3 Mei 2016, sekitar 13.00 waktu setempat di Barangay Danag, Patikul, Sulu. "Dia langsung diamankan anggota kesatuan unit antiteror dan penculikan," kata Cayat, seperti dilansir Inquirer pada Rabu, 4 Mei 2016.
Lim diculik bersama ibunya, Dina Tan Iraham, pada 22 Mei 2014 dari Pulau Basilan, Mindanao, Filipina Selatan. Iraham merupakan seorang pengusaha asal Cina yang menikah dengan warga lokal Basilan. Dia telah dibebaskan terlebih dulu meskipun tidak ada laporan pembayaran uang tebusan.
Abu Sayyaf menuntut 30 juta peso atau sekitar Rp 8,4 miliar untuk menebus Iraham dan Lim. Namun tidak jelas apakah uang tebusan tersebut telah dibayarkan atau tidak.
Kelompok tersebut pada Selasa juga merilis sebuah video ancaman terbaru. Dalam video itu mereka mengancam akan menghabisi tiga sandera lain di tempat penyekapan. Video ditampilkan oleh SITE Intelligence Group, kelompok yang memantau media kelompok Abu Sayyaf.
INQUIRER | YON DEMA
Berita terkait
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan
1 hari lalu
Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan
Baca SelengkapnyaTiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai
8 hari lalu
Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.
Baca SelengkapnyaWarga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan
19 hari lalu
Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina
22 hari lalu
Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo
22 hari lalu
Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.
Baca SelengkapnyaAS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral
23 hari lalu
Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang
25 hari lalu
Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional
Baca SelengkapnyaJoe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan
25 hari lalu
Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.
Baca SelengkapnyaTaiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka
25 hari lalu
Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
30 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca Selengkapnya