TEMPO.CO, Pyongyang - Sejumlah uang tunai dicuri dari cabang bank sentral Korea Utara pada 4 April lalu. Ini merupakan perampokan bank pertama dalam sejarah negara itu.
Berawal ketika sekelompok penyerang bersenjata tidak dikenal masuk ke cabang bank sentral di Kota Cheongjin, kota dekat perbatasan Cina, dan merampok uang tunai sekitar 70 won Korea Utara, seperti dilansir Korean Times.
Seorang juru bicara kepolisian menyatakan bahwa bank yang terletak di dekat Theater Dorip, Provinsi Hamgyong Utara, tersebut biasanya dikawal penjaga malam yang bertugas. Namun, saat kejadian, penjaga dilaporkan tidak berada di posnya.
Perampok kemudian memecahkan kaca pintu masuk dan membawa lari uang. Won, mata uang Korea Utara, tidak memiliki nilai tukar resmi terhadap mata uang asing.
Juru bicara polisi tersebut menambahkan bahwa bank itu masih ditutup dan pihaknya akan terus menyelidiki kejahatan yang diduga kuat dibantu orang dalam tersebut. "Perampokan itu mustahil dilakukan tanpa bantuan orang dalam," kata juru bicara polisi Korea Utara.
Perampokan tersebut membuat bank cabang di negara tersebut meningkatkan pengawasan dengan menempatkan lebih banyak petugas keamanan.
Kejadian perampokan tersebut menunjukkan bahwa bank di seluruh Korea Utara menyimpan uang lebih banyak dibandingkan biasanya menjelang kongres Partai Pekerja yang diperkirakan dimulai 6 Mei ini.
SPUTNIK NEWS | KOREAN TIMES | SUNDAYWORLDS | YON DEMA
Berita terkait
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran
2 hari lalu
Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.
Baca SelengkapnyaKorea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?
3 hari lalu
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.
Baca SelengkapnyaAdik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran
3 hari lalu
Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian
Baca SelengkapnyaMelawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia
5 hari lalu
Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah
8 hari lalu
Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.
Baca SelengkapnyaAS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran
10 hari lalu
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.
Baca SelengkapnyaPembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?
12 hari lalu
Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang
16 hari lalu
Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.
Baca SelengkapnyaAS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?
19 hari lalu
Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik
Baca SelengkapnyaRusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea
28 hari lalu
Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.
Baca Selengkapnya